Latihan Terjun Tempur di Talaud, Satu Prajurit Marinir Hilang

FAJAR.CO.ID -- Latihan terjun tempur Korps Marinir di Kepulauan Talaud digegerkan hilangnya seorang prajurit. Informasi tersebut didapat Harian Manado Post (FAJAR Group). Peristiwa itu terjadi Rabu (7/2) dini hari pukul 3.00 Wita.
Waktu itu ada aksi terjun payung di Kompleks Pelabuhan Umum dan seputaran Bandara Melonguane. Melibatkan pesawat CN-235 dan Cassa milik TNI AL, yang ditumpangi 31 penerjun dari Pasukan Khusus Intai Amfibi Korps Marinir.
Sebelum pesawat take off, kondisi cuaca saat itu memang tampak kurang baik. Terpantau, pesawat bahkan harus beberapa kali berputar mencari posisi pas untuk lompatan para penerjun.
Lompatan personel pertama hingga kedelapan berhasil dilakukan. Namun, saat giliran penerjun kesembilan yang diketahui bernama Serda Hadi Kurniawan, tiba-tiba awan hitam pekat mulai menyelimuti, rintik hujan mulai turun dan angin mulai bertiup kencang.
Belum diketahui penyebab pasti. Namun ada dua dugaan sementara. Pertama, penerjun kesembilan ini kesulitan mengembangkan parasut sesaat sesudah melompat. Kedua, diperkirakan tidak bisa mengontrol arah payung terjun saat cuaca buruk, sehingga terbawa arus angin kencang. Tak berselang lama ia pun dinyatakan hilang.
Radio kontrolnya juga tak berfungsi. Hingga kemarin, keberadaan Serda Hadi belum diketahui. TNI Angkatan Laut (AL) masih melakukan pencarian. Akibat cuaca buruk, hanya 16 penerjun berhasil melakukan aksi. Latihan terjun tempur tersebut pun ditunda.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, tak menampik peristiwa itu. Dia mengatakan terus melakukan pencarian.