Gelar Pendidikan Pancasila dan Bela Negara di Ambon, Kemendikbud: Dulu Dihafal Sekarang Dibudayakan

FAJAR.CO.ID- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan TNI, menggelar Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara untuk 13 Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Ambon.
Kegiatan yang bertujuan untuk menanamkam pemahaman Pancasila dan Bela Negara ini, diharapkan bisa membentuk karakter generasi muda untuk lebih paham serta menjiwai nilai-nilai dasar pancasila.
"Kalau dulu kita punya P4 yang lebih banyak difahafkan, tetapi Pendidikan Pancasila sekarang, harus dikerjakan, dilaksanakan, dibiasakan dan kemudian menjadi budaya mereka. Begitu juga dengan bela negara," ujar Hamid Muhammad, Dirjen Pendididkan Dasar dan Menegah, Kemendikbud, di Ambon, Selasa (13/2).
Dijelaskan, keikutsertaan para siswa-siswi SMP sengaja dipilih karena pada usia tersebut, generasi muda mulai rentan terpengaruh. Mereka mulai membentuk jati diri dan karakternya.
Apalagi, katanya, saat ini ada begitu banyak paham-paham yang bisa mencederai semangat bela negara. Dan peham tersebut banyak sekali bertebaran di media sosial.
"Karena itu para sisiwa-siswi nantinya akan diberikan pemahaman bagaimana menggunakan media sosial yang baik, malakukan klarifikasi, serta menyeleksi kejelasan sumbernya," terang Hamid.
Soal pentingnya pembentukan karakter, dikatakan, karena ada fenomena yang cukup memprihatinkan dikalangan pelajar SMP. Misalnya dulu, jika tauran, hanya berselisih lalu damai, tapi sekarang hingga sampai merenggut nyawa.
"Meski kasusnya bukan di sekolah, namun apa yang terjadi dilakalangan pelajar saat ini harus menjadi perhatian serius. Untuk itu pendidikan pancasila perlu sampaikan juga hingga keluar sekolah," Pesan Hamid.