Ekspor Ikan Bandeng Sulsel Meningkat, Umpan Ikan Tuna Pemicunya

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Salah satu komoditi unggulan Sulsel yakni ikan Bandeng, menunjukkan peningkatan ekspor yang signifikan di tahun 2017 sebesar 245 persen dibanding tahun 2016. Kepala BKIPM Makassar, Sitti Chadidjah, mengatakan bahwa ekspor bandeng pada tahun 2016 yaitu 357 ton dan meningkat menjadi 1.208 ton pada tahun 2017. “Ada tren kenaikan volume ekspor bandeng di tahun 2017. Peningkatan volume ekspor disebabkan karena adanya permintaan pasar yang tinggi, khususnya untuk kebutuhan umpan tuna” ungkap Sitti Cjadidjah saat ditemui di Kantor BKIPM Makassar, Rabu (14/2/18). Hal ini terlihat dari rata-rata ukuran bandeng yang diekspor yaitu berkisar 8 - 10 ekor per kilo. Adapun tujuan pengiriman yaitu Taiwan, Sri Lanka, Ghana, Tiongkok, Vietnam dan Afrika Selatan. Negara-negara tersebut membutuhkan produk ini sebagai umpan untuk industri penangkapan tuna. Selain itu, permintaan ekspor bandeng konsumsi berukuran rata-rata 2-3 ekor/kg juga cukup tinggi yaitu dari negara-negara luar seperti Amerika, Eropa, Jepang, Korea, Rusia dan Timur Tengah. "Akan tetapi saat ini permintaan pasar lokal untuk bandeng konsumsi masih sangat tinggi dan harga jual pun relatif tinggi, mengingat bandeng merupakan salah satu kuliner favorit di Sulawesi Selatan," bebernya. Sebagaimana diketahui, ikan bandeng merupakan penyumbang inflasi tertinggi di Sulsel. Berdasarkan data Bank Indonesia, laju inflasi Sulsel pada Desember 2017 mencapai 1,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,29. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Bambang Kusmiarso, mengatakan salah satu komoditi yang menyumbang inflasi adalah ikan bandeng sebesar 0,14 persen. Menurutnya, kenaikan harga ikan bandeng dipicu besarnya permintaan masyarakat dan faktor cuaca.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan