FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilu legislatif 2019 semakin dekat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan sebanyak 14 Partai Politik (Parpol) telah memenuhi syarat sebagai peserta pesta demokrasi tersebut.
Pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memprediksi peta politik di pilpres 2019 akan melahirkan dua poros kekuatan. Ray mengatakan hanya akan ada koalisi partai nasional dan koalisi partai Islam.
"Saya pikir tetap dua besar, poros yang berafiliasi dengan cita-cita politik Islam, satunya yang politik nasional," ungkap Ray kepada JawaPos.com, Minggu (18/2).
Koalisi partai Islam sendiri diperkirakan akan dikuasai oleh partai Gerindra dengan Calon Presidennya Prabowo Subianto. Sedangkan, Partai bernuansa Nasionalis akan dikomandoi oleh petahana, Joko Widodo (Jokowi).
"Pilpres bloknya sudah jelas partai-partai nasionalis itu merapat ke Jokowi, partai-partai Islam ke Prabowo," imbuh Ray.
Menurut Ray, koalisi partai Nasionalis sedikit diuntungkan. Alasannya, beberapa partai bernuansa Islam memiliki elektabilis dibawah rata-rata.
Sebut saja, Partai Amanat Nasional (PAN) hanya memperoleh suara sekitar 2 persen. Tercatat, hanya partai Gerindra yang memiliki elektabilitas diatas 10 persen.
"Mereka juga harus lihat survei, kalau survei misalnya PAN masih sekitar 2 persen agak miris juga sebenarnya, kalau PKS lolos lah sedikit, yang sudah pasti lolos kan Gerindra karena diatas 10 persen," pungkas Ray. (sat/JPC)