Prihatin Kondisi Bocah Kelamin Ganda, Bupati Ajak Dermawan Membantu

Belum dipastikan, berapa lama waktu pengobatan yang diperlukan. Tapi diperkirakan, bisa berbulan-bulan. Terlebih bila tindakan medis terhadap Latif, dilakukan secara bertahap. "Latif pasti butuh biaya yang sangat besar. Sebab itu, pemerintah nagari lebih baik, bikin panitianya. Galang bantuan sebanyak mungkin. Insya Allah, dengan gotong-royong dan keikhlasan, ini bisa dilakukan," kata Irfendi.
Bupati juga mengajak para dermawan yang dikaruniai tuhan rezeki, agar sudi bergotong-royong membantu keluarga Latif. "Saya lihat di sosial media, respons publik terhadap Latif sangat besar. Pemkab Limapuluh Kota sangat mengapresiasinya dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan untuk Latif," ujar Irfendi.
Menariknya, saat Irfendi menyerahkan bantuan dari jajaran Pemkab dan Baznas Limapuluh Kota kepada Ifda Yenti bersama Mulyanto, Latif yang berada di antara mereka, nampak tak henti memandang raut wajah Irfendi. Bola mata bocah itu seakan hendak mengatakan sesuatu. Membuat Irfendi ikut kembali terharu. "Lihat lah Latif, bola matanya, tak henti memandang," kata Irfendi kepada wartawan, sambil memeluk Latif dengan hangatnya.
Sementara, kedua orang tua Latif, bersama mamak kepala kaum mereka, mengucapkan terimakasih kepada Bupati Irfendi Arbi dan jajaran Pemkab Limapuluh Kota bersama Baznas yang sudah datang ke rumah mereka, sekaligus memberikan bantuan uang dan tiket. "Alhamdulillah, lai jadi juo latif baubek. Tarimokasih Pak," ujar Ifda Yenti dan Mulyanto dengan bola mata berkaca-kaca.
Menurut Mulyanto, selain bantuan dari bupati, beberapa hari lalu, dia dan istrinya juga dihubungi oleh sejumlah dermawan yang tidak mereka kenal, umumnya dermawan perempuan. "Ada yang bertanya nomor rekening. Waktu kami chek, memang ada yang mengirim uang Rp1 juta. Tapi kami tak tahu, entah dari siapa," ujar Mulyanto.