Fadli Zon: Jangan Cuma Tembak Bandar Narkoba, Matikan juga Pasarnya!

Oleh sebab itu semua pihak harus bekerja sama demi menjaga generasi muda dari kemungkinan menjadi konsumen pasar narkoba. Itu sebabnya pemerintah harus merangkul organisasi-organisasi keagamaan, kepemudaan, dan memanfaatkan semua lembaga pendidikan pada seluruh jenjang untuk melakukan upaya pendidikan, pencegahan, dan penanggulangan masalah narkoba.
"Kita harus menyatakan perang terhadap narkoba. Sebuah perang semesta," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini juga mengingatkan kepada semua bahwa wilayah negara Indonesia sangatlah luas, dan kita merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Kondisi geografis semacam itu membuat Indonesia sangat rawan terhadap berbagai upaya penyelundupan, termasuk narkoba.
Itu sebabnya, negara harus menguasai sepenuhnya infrastruktur vital seperti bandara dan pelabuhan karena keduanya merupakan pintu gerbang penting yang menjadi salah satu perbatasan kita dengan dunia luar.
"Jadi, selain kita harus bisa menjaga dengan ketat wilayah perbatasan, baik darat maupun perairan. Kita juga tak boleh lalai dalam menjaga bandara dan pelabuhan," katanya.
Karenanya, Fadli mengkritik keras pemerintah terkait upaya privatisasi bandara dan pelabuhan. Menurut rencana, akan ada 30 bandara dan 20 pelabuhan yang akan diswastanisasi. Itu keputusan ceroboh. Pengelolaan bandara dan pelabuhan tidak boleh semata-mata dilihat dari kacamata untung dan rugi, tapi harus dilihat dari kacamata strategis yang lebih luas.
Bandara dan pelabuhan adalah bagian dari infrastruktur pertahanan dan keamanan negara. Keduanya adalah infrastruktur vital yang harus dijaga dan dikuasai oleh negara, tak boleh hanya karena alasan ekonomi remeh-temeh, pengelolaannya kemudian diserahkan kepada swasta.