Polisi Selidiki Kasus Keracunan Gas, Empat Orang Tewas

  • Bagikan
Seorang perempuan yang mengaku istri dan ibu dari kedua jenazah itu, datang dalam kondisi hampir pingsan. "Sore tadi, perasaan saya sudah tak enak. Saya sudah melarang mereka ke pelabuhan. Tapi mereka mecal (bandel)," ujarnya terisak. Kondisinya mulai agak tenang setelah Kapolsek Pelabuhan Laut Kompol Susilawati datang menyabari. Mengelus lembut bahu dan kepalanya. Susi mengatakan, semua korban tewas seketika di TKP. Tepatnya di dalam palka Kapal MV SUMIEI yang bersandar di Dermaga Martapura Baru, Pelabuhan Trisakti. Dugaan awal adalah terhirup gas beracun. Hasil penyelidikan sementara, nakhoda sudah memperingatkan agar buruh bongkar muat jangan langsung terjun ke palka. Setelah pintu palka terbuka, harus menunggu tiga jam untuk pergantian udara. Palka ini berisi 1.600 ton biji sawit. "Tapi seorang korban tak mengindahkan teguran itu. Dia masuk ke dalam palka, jatuh tak sadarkan diri. Begitu juga dengan korban berikutnya yang datang menolong," terang Susi. Polisi masih menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dalam kecelakaan kerja ini. Jika ya, bakal ada yang dipidanakan. "Kasus ini sedang kami dalami. Ada tiga saksi yang sedang diperiksa. Tiga dari awak kapal dan dua rekan sesama buruh," pungkasnya. Keterangan Susi sesuai dengan penuturan para relawan emergency yang pertama kali tiba di TKP. Dari palka, menguar bau yang memualkan. Evakuasi sempat tertunda, menunggu bau menyengat berlalu. Keempat buruh ini bekerja untuk perusahaan bongkar muat Mitra Padu Serasi. Korban kelima adalah petugas medik dari dari Klinik Pelindo, Ahmad Kamal, 23 tahun. Dia dihubungi petugas keamanan pelabuhan ketika insiden itu terjadi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan