Telan Anggaran Rp6,8 Miliar, Pasar Siyo Wajo Dinilai Kurang Ideal

FAJAR.CO.ID, WAJO -- Dinilai kurang ideal, Pasar Rakyat Siyo di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo pun menuai banyak keluhan. Bahkan pasar yang pembangunannya menelan anggaran senilai Rp6,8 miliar itu, belum dapat dinikmati para pedagang.
Warga Kecamatan Belawa, Maskur mengatakan, pasar yang berlokasi di Desa Leppangeng Kecamatan Belawa tersebut, diawal pembangunannya ditahun 2016, menghabiskan anggaran Rp3.471.080.000. Kemudian ditahun 2017, dianggarkan kembali Rp3.424.000.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN untuk tahap kedua.
"Namun sampai ditahun 2018 ini, puluhan pedagang yang sebelumnya direlokasikan di luar pasar belum menikmati pemandangan pasar. Padahal telah menggunakan total anggaran Rp6.895.080.000," ujarnya, Minggu, (04/03/18).
Mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini menilai, model bangunan pasar yang terlihat hanya seperti lapak, menjadi pemicu puluhan pedagang memilih bertahan berjualan di luar pasar.
"Disini letak kesalahan pemerintah, melakukan pembangunan namun tidak berdiskusi terlebih dahulu dengan pedagang. Sehingga penggunaan anggaran sebesar Rp6.895.080.000, cuma sia-sia saja dan tidak bermanfaat," imbuhnya.
Selain itu, ia juga menyesalkan peran legislator DPRD Kabupaten Wajo, utamanya dari Dapil Kecamatan Belawa. Yakni anggota Komisi II, H. A. Muh. Rasyadi (PKB) dan A. Arifin Musba, (PDIP), serta anggota Komisi IV, Andi Riniawaru Passamula, (Golkar), seakan tutup mata melihat pembangunan Pasar Siyo yang kurang ideal tersebut.
"Ada tiga legislator dari Belawa tapi tidak pengawasannya dalam pembangunan di daerahnya sendirinya. Mereka hanya membisu, padahal wakil rakyat. Yang tugasnya mendengarkan keluhan warga dari Dapilnya," keluhnya. (man/fajar)