Kunjungan Menteri PUPR di Tol Batang-Semarang (istimewa)[/caption]
Ia menyampaikan semua permasalahan terkait pembebasan sudah rampung 98%dan terhitung 100%.
Namun juga Basuki menyampaikan ada beberapa titik yang perlu mendapat perhatian diantaranya pembangunan Jembatan Kenteng di Salatiga Tol Semarang-Solo dan pembangunan Jembatan Kali Kuto di Batang.
Selanjutnya, untuk Tol Pemalang-Batang progresnya cukup signifikan. Saat ini, kontruksi tol ini telah mencapai 64%.
Begitu juga dengan Batang-Semarang, pekerjaan kontruksinya sekitar 69%. Basuki menjelaskan, sebagian ruas tol sudah dibeton sehingga siap difungsikan untuk keperluan mudik.
"Saya cukup puas dengan hasil kerjanya, begitu cepat progresnya," ujar basuki.
"Saya kira kalau ini bisa dimanfaatkan sampai Semarang, berarti di Krapyak, keluarnya Krapyak, tahun lalu Grinsing. Kalau Kali Kuto bisa diselesaikan," kata dia.
"Kalau nggak, kita keluar sedikit kesana dari Kali Kuto, baru masuk lagi, ke Krapyak," sambung Basuki.
Untuk diketahui, ruas tol Semarang-Solo ini menelan investasi lebih dari Rp 7 triliun. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pengusahaannya adalah PT Trans Marga Jateng. Tol Semarang-Solo ini ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2018. (zain/Fajar)
Tol Jakarta hingga Surabaya akan Difungsikan untuk Mudik Lebaran
FAJAR.CO.ID, SEMARANG - Progres Tol Transjawa terlihat cukup signifikan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merasa senang dari hasil pemantauan di beberapa pekerjaan tol Jawa Tengah dalam dua hari kemarin.
Beberapa ruas tol yang dikunjunginya antara lain, Tol Semarang-Solo, ruas Salatiga hingga Solo, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang.
Basuki menyatakan, tol dari Jakarta hingga Surabaya sudah bisa digunakan untuk mudik pada tahun ini. Artinya, tol yang belum rampung seutuhnya akan dipakai secara fungsional untuk mudik.
"Kalau akhir 2018 sampai Surabaya sudah semua operasional. Tapi untuk mudik, itu fungsional sampai Surabaya," kata dia di Batang, Rabu 7/3/2018.
[caption id="attachment_299438" align="alignnone" width="1000"] Kunjungan Menteri PUPR di Tol Batang-Semarang (istimewa)[/caption]
Ia menyampaikan semua permasalahan terkait pembebasan sudah rampung 98%dan terhitung 100%.
Namun juga Basuki menyampaikan ada beberapa titik yang perlu mendapat perhatian diantaranya pembangunan Jembatan Kenteng di Salatiga Tol Semarang-Solo dan pembangunan Jembatan Kali Kuto di Batang.
Selanjutnya, untuk Tol Pemalang-Batang progresnya cukup signifikan. Saat ini, kontruksi tol ini telah mencapai 64%.
Begitu juga dengan Batang-Semarang, pekerjaan kontruksinya sekitar 69%. Basuki menjelaskan, sebagian ruas tol sudah dibeton sehingga siap difungsikan untuk keperluan mudik.
"Saya cukup puas dengan hasil kerjanya, begitu cepat progresnya," ujar basuki.
"Saya kira kalau ini bisa dimanfaatkan sampai Semarang, berarti di Krapyak, keluarnya Krapyak, tahun lalu Grinsing. Kalau Kali Kuto bisa diselesaikan," kata dia.
"Kalau nggak, kita keluar sedikit kesana dari Kali Kuto, baru masuk lagi, ke Krapyak," sambung Basuki.
Untuk diketahui, ruas tol Semarang-Solo ini menelan investasi lebih dari Rp 7 triliun. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pengusahaannya adalah PT Trans Marga Jateng. Tol Semarang-Solo ini ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2018. (zain/Fajar)
Kunjungan Menteri PUPR di Tol Batang-Semarang (istimewa)[/caption]
Ia menyampaikan semua permasalahan terkait pembebasan sudah rampung 98%dan terhitung 100%.
Namun juga Basuki menyampaikan ada beberapa titik yang perlu mendapat perhatian diantaranya pembangunan Jembatan Kenteng di Salatiga Tol Semarang-Solo dan pembangunan Jembatan Kali Kuto di Batang.
Selanjutnya, untuk Tol Pemalang-Batang progresnya cukup signifikan. Saat ini, kontruksi tol ini telah mencapai 64%.
Begitu juga dengan Batang-Semarang, pekerjaan kontruksinya sekitar 69%. Basuki menjelaskan, sebagian ruas tol sudah dibeton sehingga siap difungsikan untuk keperluan mudik.
"Saya cukup puas dengan hasil kerjanya, begitu cepat progresnya," ujar basuki.
"Saya kira kalau ini bisa dimanfaatkan sampai Semarang, berarti di Krapyak, keluarnya Krapyak, tahun lalu Grinsing. Kalau Kali Kuto bisa diselesaikan," kata dia.
"Kalau nggak, kita keluar sedikit kesana dari Kali Kuto, baru masuk lagi, ke Krapyak," sambung Basuki.
Untuk diketahui, ruas tol Semarang-Solo ini menelan investasi lebih dari Rp 7 triliun. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pengusahaannya adalah PT Trans Marga Jateng. Tol Semarang-Solo ini ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2018. (zain/Fajar)
