Dua Kali Tikam Suami, Ibu Ini Sempat Bertemu Si “Pelakor” di RS

  • Bagikan
Suciaty menghuni sel tahanan Polsek SU I Palembang. (Foto: Budiman/Sumatera Ekspres)
Sementara itu, dugaan perselingkuhan Isnadi dengan H sudah jadi rahasia umum di kalangan warga Jl Kemas Rindo, Lr Segayam, Kelurahan Ogan Baru, Kertapati. Kabarnya H merupakan seorang janda yang tinggal di RT berdekatan dengan tempat tinggal almarhum. “Sudah tiga bulan ini terdengar cerita itu,” ujar seorang warga setempat. Keributan dalam rumah tangga Suciaty dan almarhum juga sudah biasa didengar warga. Hampir setiap hari. Tidak siang, tidak malam, Pernah saja, pada Februari lalu, Suciaty datang ke rumah ketua RT 42, Leni (36). “Kondisi wajahnya lebam, ada goresan di leher dan dada. Kata Suci, dia habis dipukuli suaminya,” kata Leni. Anak sulung korban, Ade (21), ucap Leni, pernah juga datang ke rumahnya dan meminta perlindungan. “Katanya dia dimarahi dan diancam ayahnya,” sambungnya. Sebagai ketua RT, dia mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Ningsiati (30), adik Suciaty membenarkan kalau peristiwa berdarah saudarinya dengan kakak iparnya dipicu soal orang ketiga yang berstatus janda. “Ayuk marah setelah tahu kakak ipar ada di rumah janda itu,” cetusnya. Ceritanya, penusukan pertama terjadi di dalam rumah, sekitar jam 6 pagi. Dalam keadaan terluka tusuk perut bagian atas, Isnadi sempat mendobrak pintu hingga jebol agar mendapatkan pertolongan. Melihat almarhum terluka, Edi, adik ipar Suciaty menolong korban dan membawanya ke RSUD Palembang Bari naik becak. “Selama perjalanan, beberapa kali Isnadi mengucap istighfar,” cerita Edi. Setelah mengantarkan Isnadi, Edi pun pulang ke rumah. Mereka tidak tahu kalau Suciaty siangnya diam-diam ke IGD RSUD Palembang Baru dan kembali menusuk korban untuk kedua kalinya. “Tahu-tahu kami dapat kabar seperti itu,” tukasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan