Ketika ditanya apakah Hari Darmawan merupakan korban pembunuhan, Dicky menampiknya. Menurut dia, terlalu dini untuk menyimpulkan korban tewas karena dibunuh.
[caption id="" align="alignnone" width="670"]
"Saya enggak bisa langsung kasih kesimpulan, kita ada tahapan teknis penyelidikan menentukan bahwa itu ada merupakan tindak pidana atau bukan. Sekarang jenazah udah divisum tapi hasilnya belum keluar kemudian juga baru olah tkp, masa kita langsung ambil kesimpulan seperti itu. Terlalu dini," kata Dicky dilansir Jawapos (Grup Fajar) Sabtu (10/3).
Sebelum ditemukan tewas, Hari diketahui ingin melihat vilanya yang ada di dekat sungai. "Namun setelah stafnya pergi mengambil minum dan kembali, tiba-tiba Bapak Hari Darmawan sudah tidak ada," pungkas Dicky.
Hari Darmawan dikenal sebagai sosok yang sederhana meskipun hidup dengan harta yang melimpah. Ia lebih memilih tinggal di bangunan kecil di daerah Taman Wisata Matahari (TWM) Cisarua Bogor, yang berdiri di atas tanah seluas 150 meter.
Padahal tidak susah bagi dirinya untuk menempati apartemen mewah untuk tempat tinggalnya, Ia juga diketahui memiliki rumah mewah di Daerah Bogor. Namun Bagi Hari, kehidupan di Cisarua, dengan rumah yang sederhana lebih nyaman yang bersentuhan langsung dengan alam sekitar. Untuk diketahui, Taman Wisata Matahari juga milik Hari. Tak heran, jika Ia lebih memilih tingga di lokasi tersebut agar bisa memantau langsung karyawannya.
Hari juga dikenal sebagai sosok yang dermawan suka memberi kepada warga sekitar. Pada Saat mendirikan TWM, Hari tidak melibatkan pekerja luar, ataupun arsitek terkenal, Ia hanya mengandalkan pekerja yang diambil dari warga sekitar TWM.
(JPC/dal/fajar)