Ekspor Nikel Sulsel Terus Meningkat, Kakao dan Hasil Laut Masih Lesu

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Nilai ekspor Sulawesi Selatan masih lesu tahun ini. Dari beberapa komoditas hanya nikel yang mengalami peningkatan. Lainnya masih lesu.
Perkembangan nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2018 tercatat mencapai US$ 90,58. Dalam rilis Badan Pisat Statistik (BPS) Sulsel, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 37,13 persen bila dibandingkan di bulan Januari.
Namun, perkembangan hanya dipicu ekspor nikel. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS, Akmal, S, Si, bahwa meningkatnya nilai ekspor Sulsel dipicu oleh ekspor nikel sebesar US$ 67,24 juta atau 74,23 persen.
"Ekspor nikel itu paling banyak ke Jepang, kemudian kita juga mengekspor ke Tiongkok, Australia dan negara lainnya," ujar Akmal di Kantor Badan Pusat Statistik Jalan H. Bau Makassar, Kamis (15/3/18).
Namun ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan ekspor yaitu komoditas Kakao, ikan, dan udang. Menurunnya nilai ekspor tersebut diakibatkan perubahan fungsi lahan pada produksi kakao, sementara ikan dan udang diakibatkan oleh perubahan musim.
"Ekspor produksi kakao berkurang karena suplai dari provinsi lain juga berkurang. Tapi beberapa petani kakao juga melakukan perubahan fungsi lahan, jadi ekspor kakao menurun," bebernya
"Kalau ekspor ikan karena masih musim hujan dan ombak besar, otomatis nelayan takut melaut. Sementara udang, air di tambang masih tawar jadi penambang belum berani menabur," jelas Akmal. (sul)