Diminta Mundur dari Pimpinan MPR, Mahyuddin: Muda-Mudahan Indah Buat Pak Ketum

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Golkar meminta agar Mahyuddin mundur dari posisi Wakil Ketua MPR RI dan akan digantikan oleh Titik Soeharto. Keputusan tersebut sempat menjadi masalah dengan sikap Mahyuddin yang berpegang kepada UU MD3. Dikatakan Mahyuddin, dirinya tidak melakukan perlawanan terhadap keputusan DPP Golkar, dan juga tidak memiliki masalah dengan Titik Soeharto pasca keputusan DPP Golkar yang menyodorkan nama Titik Soeharto sebagai penggantinya. "Dari kemarin saya bilang, media ini yang bikin frame lawan. Saya bilang, saya kan ikutin aturan UU MD3, ya terserah. Kalau memang pada akhirnya DPR diganti sama Mbak Titik. Kita sama Mbak Titik gak ada masalah," kata Mahyudin, Selasa (20/3). Mahyuddin menyarankan agar semua pihak bisa mengikuti mekanisme yang ada. Tak Hanya itu, mantan Bupati Kutai Timur itu menegaskan jika dirinya tidak melakukan perlawanan terhadap keputusan DPP. Bahkan, Mahyuddin mengakui sudah bertemu langsung dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk membicarakan masalah pergantian dirinya dari jawaban Wakil Ketua MPR. "Jadi mekanismenya yang diikuti sesuai dengan aturan. Saya tidak dalam kapasitas melawan atau membangkang. Tadi juga Pak Ketum udah bilang semua akan indah pada waktunya ya, dan muda-mudahan nanti indah buat saya, indah buat Mbak Titik, indah buat Partai Golkar juga indah buat Pak Ketum," ujar Mahyuddin. Mahyuddin juga mengingatkan bila tidak ada alasan tepat buat dirinya mundur dari posisi Wakil Ketua MPR, karena belum ada alasan tepat baginya. "Itu yang belum ketemu. Kalau kemarin saya bilang, kalau sampai mundur apa alasannya?. Saya nggak ada alasan untuk mundur, karena nggak ada masalah kan," ucapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan