Mahasiswa UMM Demo, Tuntut Rektorat Ubah 9 Kebijakan Penting

  • Bagikan
Para mahasiswa UMM melakukan aksi demo. Saat itu juga Rektor UMM menemui mahasiswa, Senin (19/3)
FAJAR.CO.ID -- Aliansi Mahasiswa Bersatu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, meluruk gedung perpustakaan universitas yang berjuluk kampus putih itu, Senin (19/3). Mereka, sedikitnya 300 mahasiswa, membawa aneka spanduk dan juga rangkaian bunga. Spanduk yang dibawa salah satunya bertuliskan 'Innalilahi Demokrasi'. Tulisan ini ditulis di atas kain putih yang kemudian dibentangkan. Lengkap dengan untaian bunga mawar merah. Aksi mereka merupakan simbol dari kematian demokrasi, yang menurut sebagian mahasiswa ini telah terjadi di UMM. Koordinator Lapangan, Nabil, menjelaskan, dalam demo saat ini, mereka menuntut rektorat untuk mengambil tindakan. "Saat ini rektorat masih mengambil tindakan yang menurut kami tidak tepat dan kurang bijaksana. Akibatnya, memberatkan kami mahasiswa," kata dia, di sela aksinya. Setidaknya, mereka menuntut sembilan hal yang menurut mahasiswa adalah persoalan urgent. Diantaranya, rasio dosen dan mahasiswa yang dianggap tidak ideal, paksaan penyelenggaraan program kreativitas mahasiswa (PKM) bagi mahasiswa baru sebagai syarat kelulusan dalam student day. Selanjutnya, perbaikan dan perubahan fasilitas akademik, biaya yudisium yang berbeda di setiap fakultas, komersialisasi semester pendek dan biaya KKN yang mahal. Selain itu, lanjut Nabil, mereka juga menuntut penolakan kenaikan SPP dan DPP serta transparansi dana bagi lembaga kemahasiswaan. "Kami, mahasiswa tidak dilibatkan dalam setiap kebijakan kampus. Kami minta agar kebijakan kampus juga melibatkan mahasiswa," jelas Nabil.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan