PPP Tak Hadiri Pelantikan Pimpinan MPR, Begini Kata Zulhasan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan tidak hadir dalam pelantikan pimpinan Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) pada hari ini, Senin (26/3) di Ruang Sidang Paripurna MPR RI, Senayan, Jakarta.
Ketidak hadiran Fraksi PPP pada pelantikan ini, karena Partai berlambang Ka'bah itu tidak diakomodir dalam kursi pimpinan MPR. Menanggapi keputusan PPP, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan tak mempermasalahkan hal itu dan menghormati hak demokrasi PPP.
"Kita hormati haknya demokrasi seperti itu, jadi kita juga ingin membenahi sistem politik kita sekarang," kata Zulkifli Hasan di Gedung Nusantara III DPR RI, Senin (26/3).
Lanjut lelaki yang biasa disapa Zulhasan itu, dengan adanya penambahan kursi pimpinan MPR, bisa berkontribusi untuk membenahi sistem politik bangsa ini agar sistem politik dan demokrasi pancasila dapat menghasilkan pemimpin yang legitimate.
"Semoga nanti MPR bersama pimpinan baru ini bisa berkontribusi membenahi sistem politik kita, agar sistem politik ini dapat berlangsung baik demokrasi pancasila dapat menghasilkan pemimpin yang legitimate," ucap Zulhasan.
Saat disinggung terkait nama Siti Hediati Hariyadi (Titik Soeharto) yang diusulkan mengganti Mahyuddin sebagai Pimpinan MPR dari Fraksi Golkar, Zulhasan mengakui pihak Golkar belum mengajukan surat secara resmi untuk pergantian Pimpinan MPR. "Suratnya aja belum," ucapnya.
Diketahui, hari ini Senin (26/3) Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali akan melantik tiga Pimpinan MPR yang baru, yakni Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra, Muhaimin Iskandar dari Fraksi PKB dan Ahmad Basarah dari Fraksi PDI Perjuangan. (Aiy/Fajar)