Anggarannya Besar, ACC Desak Aparat Usut Proyek Pengecatan GOR Sudiang

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Anti Corruption Committe (ACC) Sulawesi mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan pengusutan terhadap proyek pengecatan Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Pihak ACC menilai, anggaran proyek pengecatan Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang cukup besar. Angkanya mencapai Rp839.980.000, yang dikucurkan melalui APBD Sulsel tahun 2017.
”Anggaran itu sangat besar untuk pengecatan GOR Sudiang. Pemenang tender tidak sepantasnya mengerjakan proyek asal jadi. Karena ada spesifikasi standar pengerjaan yang disebut Standard Bidding Document (SBD) yang dikeluarkan LKPP,” ujar Abdul Muthalib selaku Direktur ACC Sulawesi, Senin (26/3).
Dokumen tersebut, menurut Abdul Muthalib, memuat data kualifikasi pengadaan. Diperkuat dengan surat penawaran peserta lelang, dokumen kerja kelompok kerja unit layanan pengadaan, hingga berita acara penetapan pemenang tender dan kontrak kerja dengan pemenang lelang. “Dokumen-dokumen ini harusnya dijadikan acuan,” tandasnya.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), kata Muthalib, harus segera mengecek hasil pekerjaan proyek tersebut. Jangan didiamkan jika tdk ingin dicurigai ada persekongkolan di proyek tersebut. KPA harus tegas kepada pemenang lelang dengan membuka kewajiban pemenang lelang jika spesifikasinya tidak sesuai dalam kontrak.
Terkait adanya indikasi penyimpangan yang diduga terjadi dalam pengerjaan proyek pengecatan tersebut, menurut Muthalib, pemenang lelang mesti bertanggung jawab.
”Karena itu aparat penegak hukum harus segera mengusut kasus ini. Dalam kasus ini dianggap bisa menimbulkan kerugian negara,” tegasnya.
Anggaran Minim
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) GOR Sudiang, Gedung Pemuda dan Stadion Barombong Dr Andi Zainal berdalih, minimnya anggaran yang dialokasikan menjadi salah satu faktor sehingga pemeliharaan jadi sangat terbatas. Karena itu, hanya ada 32 tenaga outsourcing yang bertugas di GOR Sudiang. Itupun 10 orang diantaranya adalah Satpol PP. Sisanya itulah yang tiap hari bertugas membersihkan kawasan GOR.
Idealnya, kata Zainal, butuh hingga 60-an tenaga kebersihan untuk menangani kawasan seluas 74 hektare itu.
“Ada empat tenaga outsourcing yang membersihkan di dalam GOR, empat di Gedung Pemuda, empat di luar kantor Dispora, empat dalam ruangan kantor Dispora, dan delapan di lapangan,” ungkap Zainal, kemarin.
Soal kondisi beberapa bagian GOR yang masih terkesan ‘kumuh’ walaupun dicat, dia mengatakan itu diakibatkan rembesan air hujan yang masuk.
“Jadi seputar bundaran ada yang bocor. Kemarin tidak terdeteksi. Nanti saat hujan baru kelihatan. Saya sudah minta agar dibenahi secepatnya,” tambahnya.
Soal WC, memang diakui ada yang rusak. Termasuk toilet yang berada di dekat pintu keluar sebelah utara. Itu mampet karena ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Datang untuk menyaksikan event atau acara, tapi tidak bisa menjaga kebersihan. Bahkan banyak pembalut yang dimasukkan ke klosetnya.
Itu yang menjadi persoalan selama ini. Ketika ada event melibatkan banyak orang, pasti GOR Sudiang penuh dengan sampah.
“Seperti kemarin ada event. Tenaga kebersihan terpaksa kerja membersihkan hingga jam 3 subuh dinihari. Termasuk saya ikut bantu. Kami juga sering lakukan kerja bakti melibatkan pegawai Dispora,” jelasnya.
Untuk penataan PKL, saat ini pihaknya sedang menata area sebelah utara GOR Sudiang. Nanti di sana akan ditempatkan PKL. Termasuk dibuatkan area rekreasi pemancingan. Namun dia menekankan, pihaknya hanya memiliki wewenang untuk area di kawasan GOR Sudiang. Sementar di luar itu, PKL tidak menjadi kewenangan Dispora.
Soal penarikan tarif parkir, lanjut Andi Zainal, pihaknya mengacu pada peraturan gubernur (pergub). Rp2.000 untuk motor dan Rp3.000 untuk mobil. Diluar tarif itu, sudah merupakan pungutan liar alias pungli.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Sulsel Sri Endang Sukarsih juga menyampaikan jika penataan dan pemeliharaan kawasan GOR Sudiang terkendala anggaran.
“Bayangkanmi saja kalau dalam GOR hanya empat orang yang bersihkan. Sementara areanya sangat luas. Kalau selesai acara baru gedung olahraganya dibersihkan. Belumpi itu di area lain, ” ungkapnya. (rhm/bkm/fajar)