Dekan FK UI: Cacing di Makarel Bisa Picu Penyakit Anisakiasis

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID -- Keberadaan parasit cacing di dalam 27 produk olahan ikan makarel kaleng yang ditemukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak bisa dianggap remeh. Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam. mengatakan cacing itu bisa memicu penyakit Anisakiasis pada manusia. Produsen dan importir diminta lebih waspada soal higinitas. Ari menjelaskan, nama parasit cacing yang ada di dalam ikan makarel itu adalah Anisakis. ”Nama penyakitnya (pada manusia, red) anisakiasis,” katanya kemarin (30/3). Dia mengatakan, penyakit anisakiasis terjadi ketika larva cacing tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan menempel di dalam lambung. Keluhan yang bisa muncul pada penderita penyakit anisakiasis adalah nyeri perut, mual, muntah, kembung, diare disertai darah dan demam yang tidak terlalu tinggi. Wakil Ketua I Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PB Papdi) itu mengatakan, penyakit anisakiasis sering terjadi di Jepang. Sebab di negeri sakura itu terbiasa memakan ikan laut mentah atau setengah matang. Yang tidak menutup kemungkinan di dalam ikan mentah atau setengah matang itu ada larva cacing Anisakis. ”Di Amerika (kasus penyakit Anisakiasis, red) juga meningkat karena ada trend (konsumsi, red) daging mentah,” jelasnya. Ari menjelaskan, larva atau cacing di dalam olahan ikan makarel itu berbahaya ketika masuk ke dalam tubuh manusia dalam keadaan hidup. Tetapi jika penyajian olahan makarel itu dimasakah sampai suhu 100 derajat, bisa dipastikan larva atau cacing Anisakis sudah mati kepanasan. Dia menegaskan cacing Anisakis itu bukan seperti cacing pita atau cacing tambang yang bisa hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia. Ari mengatakan cacing Anisakis tidak bisa bertelur di tubuh manusia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan