Ternyata melawan kotak kosong lebih berat daripada melawan rivalnya secara langsung di bilik TPS.
Fakta ini menguak dalam diskusi bertema “Dirugikan PTTUN, Masih Solidkah Tim DIAmi?” di Warkop 115 Toddopuli Makassar, Minggu (1/4/2018), yang diselenggarakan oleh grup whatsapp Political Newsl.
“Melawan kotak kosong itu sama dengan melawan hantu politik. Dan melawan hantu politik itu lebih rumit daripada melawan orangnya sendiri. Karena selain susah dideteksi pergerakan para simpatisan kotak kosong, simpati suara rakyat ke DIAmi juga akan semakin kuat karena melihat ada pihak yang dizalimi oleh kekuatan tertentu,” kata Pakar Politik dari Universitas Muhammadiyah, Arqam Azikin.
Ia menjelaskan, soliditas tim pasangan Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) akan semakin kuat bila putusan MA dimenangkan oleh Appi-Cicu. Apalagi bila skenario kotak kosong terwujud, maka Danny akan kembali menjabat Walikota Makassar sampai 2019 nanti.
Prediksi Arqam ini diperkuat dengan pernyataan dari semua partai politik pendukung DIAmi yakni Demokrat, PKB, PSI, Perindo, dan Partai Berkarya.
Lima parpol ini memastikan akan mengkampanyekan kotak kosong jika jagoannya gagal melaju di arena Pilwalkot Makassar.
“Skenario yang dijalankan Appi-Cicu sekarang ini adalah membangun downgrading efek. Berharap orang-orang DIAmi akan pindah ke Appi-Cicu. Tapi ingat dalam politik juga ada underdog efek. Kalau sampai Pak Danny gagal mengikuti pilwalkot, underdog efek ini akan menjadi dasyat. Empati publik akan sangat besar dan itu akan jauh melampaui downgrading efek yang dibangun oleh Appi-Cicu. PSI dan seluruh partai pendukung DIAmi akan berada di garda terdepan untuk mengobarkan semangat underdog efek ini,” tandas Fadli Noor dalam diskusi tersebut.