Masyarakat Bingung, yang Mengandung Cacing itu Ikan Sarden atau Makarel

  • Bagikan
Opi, pedagang lainnya juga mengaku belum mengetahui produk olahan ikan makarel  kemasan kaleng yang dilarang. Meski demikian, informasi mengenai penarikan produk itu diyakini memengaruhi penjualan sarden.   Picu Penyakit Anisakiasis Sementara itu, keberadaan parasit cacing di dalam olahan ikan makarel kaleng tidak bisa dianggap remeh. Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengatakan, cacing itu bisa memicu penyakit anisakiasis pada manusia. Produsen dan importir diminta lebih waspada soal higienitas. Ari menjelaskan nama parasit cacing yang ada di dalam ikan makarel itu adalah anisakis. ’’Nama penyakitnya (pada manusia, Red) anisakiasis,’’ katanya. Dia mengatakan, penyakit anisakiasis terjadi ketika larva cacing tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan menempel di dalam lambung. Keluhan yang bisa muncul pada penderita penyakit anisakiasis adalah nyeri perut, mual, muntah, kembung, diare disertai darah, dan demam yang tidak terlalu tinggi. Wakil Ketua I Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PB Papdi) itu mengatakan, penyakit anisakiasis sering terjadi di Jepang. Sebab, di Negeri Sakura itu terbiasa memakan ikan laut mentah atau setengah matang. Yang tidak menutup kemungkinan di dalam ikan mentah atau setengah matang itu ada larva cacing anisakis. ’’Di Amerika (kasus penyakit anisakiasis, Red) juga meningkat karena ada trend (konsumsi, Red) daging mentah,’’ jelasnya. Ari menjelaskan, larva atau cacing di dalam olahan ikan makarel berbahaya ketika masuk ke dalam tubuh manusia dalam keadaan hidup. Tetapi, jika penyajian olahan makarel dimasak sampai suhu 100 derajat, bisa dipastikan larva atau cacing anisakis sudah mati kepanasan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan