Orang Tua Pergi Panen Kepiting, Anaknya sudah Mengambang

FAJAR.CO.ID, TARAKAN – Duka mendalam menyelimuti Kamarudin dan Kasmawati. Pasangan suami istri (pasutri) ini baru saja dirundung duka setelah kehilangan buah hati mereka yang baru berumur 3 tahun. Adalah Muhammad Rival, yang tewas tenggelam di wilayah pertambakan, Kamis (29/3) malam di sekitar Pulau Tias, Kabupaten Bulungan.
Kepergian Rival meninggalkan banyak kenangan bagi keluarga. Kasmawaty mengungkapkan, kejadian jatuhnya Muhammad Rival ke dalam tambak diduga saat Rival sedang mengambil ambau atau jebakan kepiting. Hal itu disampaikan Hastina, kakak perempuan Rival yang berumur 6 tahun kepada ibunya.
"Pada saat itu saya dan suami tidak ada di pondok karena membantu tetangga panen di tambaknya, kata kakaknya waktu mereka tidur, Rival bangun langsung jalan keluar pondok. Kakaknya lihat dia (Rival) jalan keluar pondok, karena masih ngantuk kakaknya tidur lagi. setelah 1 jam tidak kembali, kakaknya langsung cari dan akhirnya dia (Rival) ditemukan sudah mengambang di air," ungkap Kasmawaty, Jumat (30/3).
Setelah menemukan adiknya sudah mengambang di air, akhirnya Hastina panik dan langsung memanggil orang tuanya yang pada saat itu tidak ada di pondok.
Kamarudin, ayah dari almarhum menuturkan, setelah Ia dan Kasmawati menemukan anaknya sudah mengambang di air, ia langsung membawa Rival ke puskesmas terdekat, tepatnya di Pulau Tias. Karena alat Puskesmas sangat terbatas, akhirnya Rival menghembuskan napas terakhirnya di puskesmas.
"Waktu saya bawa anak saya ke puskesmas dia detak jantungnya masih ada, dokter di puskesmas juga bilang urat nadinya juga masih bergerak. Tapi karena alat di Puskesmas pulau Tias tidak lengkap, akhirnya nyawa anak saya tidak bisa tertolong," tukas Kamarudin tak kuasa menahan air mata.