Telantar di Malaysia dan Mekah, Jemaah Umrah asal Sumbar Dipulangkan

”Kami harus menanggung biaya penginapan seluruh jamaah, dan tidak ada kepastian berangkat. Saya memberikan penjelasan kepada jamaah dan mengupayakan jamaah kembali ke tanah air. Sebab, bagaimanapun ini tanggung jawab moril saya. Dengan bukti yang ada, jamaah memahami bahwa semua sudah menjadi korban BMP,” cetusnya.
Diceritakannya, pada Rabu (28/3) pihaknya segera mengupayakan pengembalian jamaah. Namun, karena tiket ke Padang penuh, maka jamaah terpaksa transit melalui Jakarta.
”Tadi seluruh jamaah sudah dikembalikan walau sempat menginap di bandara di Jakarta. Kondisi jamaah dalam keadaan sehat. Jamaah tadi kembali ke Padang dengan empat gelombang,” katanya. Ketika menanyakan penyebab jamaah tidak bisa berangkat, kata Epi, agen di Kuala Lumpur menyebutkan biaya tiket belum dikirim oleh BMP. ”Pihak agen mengaku sudah banyak menalangi biaya jamaah dari BMP,” ungkapnya.
Epi prihatin, saat di Malaysia ternyata bukan hanya grupnya yang ditelantarkan BMP, tapi juga ada sekitar ratusan jamaah lain yang batal berangkat. Karena tidak ada kejelasan, Epi melalui timnya secara resmi melaporkan Direktur BMP Edi Kurniawan ke Polresta Padang atas dugaan penipuan dan penggelapan.
Dari komunikasi terakhir Epi dengan pimpinan BMP via WhatsApp, terungkap pihak BMP berjanji menjadwal ulang keberangkatan pada musim umrah berikutnya. Selain itu, mengganti kerugian yang dialami Epi Santoso selaku Pimpinan Biro Rindu Baitullah.
”Dihubungi lewat telepon tidak bisa, cuma dengan WA. Katanya, ”pulangkan saja dulu jamaah ustad, seluruh biaya akan diganti dan kita atur keberangkatan ulang jamaah,” sebut Epi.