Menteri Basuki: Kita Butuh Keterlibatan Investasi Swasta

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Stok infrastruktur di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga lainnya di ASEAN. Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program prioritas nasional dalam rangka meningkatkan daya saing global dan pertumbuhan ekonomi. "Kemampuan pendanaan pemerintah sangat terbatas sehingga tidak bisa membiayai seluruhnya. Karena itu keterlibatan investasi swasta sangat terbuka dalam pembangunan infrastruktur," kata Menteri Basuki dalam 8th World Bank – Singapore Infrastructure Finance Summit yang diselenggarakan di Singapura, (5/4/2018). Pembangunan infrastruktur memang sangat berperan dalam pemerataan hasil-hasil pembangunan dan mengurangi ketimpangan antar wilayah. Basuki menuturkan Investasi jalan tol merupakan investasi padat modal dan jangka panjang karena masa pengembalian modal (break even point) baru tercapai umumnya diatas tahun ke-20. Hal ini menjadi tantangan bagi Pemerintah untuk mendapatkan kepercayaan investor dan perbankan menanamkan modalnya. “Kita memiliki peluang investasi tidak hanya dalam pembangunan jalan tol, namun juga dalam pembangunan sarana air bersih dan sanitasi serta perumahan,” ujarnya. Diketahui, Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan Singapura Swee Keat Heng, dan Managing Director and Chief Financial Officer, World Bank Group Joaquim Levy. Serta yang mendampingi Menteri Basuki dalam acara tersebut Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Hery Trisaputra Zuna, dan Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Rina Farida. (zain/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan