Prabowo Dibilang Galau, Desmond: King Maker Kok Dianggap Galau

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan sedang galau untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.
Padahal, para kader Partai Gerindra seluruh Indonesia sudah menyatakan sikap untuk mengusung mantan Danje Kaposus itu kembali mencalonkan diri sebagai Capres. Kabar galaunya Prabowo itu lantas ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa.
Menurut Desmond, Prabowo Subianto tidak galau tetapi lebih pada pertimbangan untuk melakukan deklarasi. Dikatakan Desmond, Presiden Joko Widodo yang secara terbuka sudah diumumkan sebagai Calon Presiden oleh PDI Perjuangan, juga belum melakukan deklarasi secara terbuka. "Tidak ini bukan galau, ini yang jadi soal hari ini Pak Jokowi kan juga belum deklarasi," kata Desmond kepada awak media, Jumat (6/4).
Dikatakan Desmond, Prabowo Subianto yang diusung sebagai Capres tidak perlu memikirkan tiket sebagai syarat pencalonan, karena sudah ada dukungan koalisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Soal tiket, sudah ada kesepakatan-kesepakatan. Nah PKS salah satu bentuk kongkrit, yang lain lain juga tuh," ucapnya.
Saat disinggung nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Desmond mengakui kans buat semua nama bakal calon masih terbuka dari Partai Gerindra. Pasalnya, keputusan terakhir Partai Gerindra untuk mengusung sosok mana sebagai Capres diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum partai. "Kansnya semua Terbuka. Karena Pak Prabowo yang mutuskan, jadi terbuka. Serahkan semua ke Pak Prabowo," jelasnya.
Diakhir keterangannya, mantan aktivis 1998 yang sempat ditawan oleh aparat keamanan itu menegaskan bahwa Prabowo tidak pernah galau, karena Prabowo sendiri adalah King Maker yang berhasil mengantarkan Jokowi dan Ahok ke Jakarta.
"Kalau galau sih enggak, king maker kok dianggap galau. Jokowi-Ahok bukan siapa-siapa dulu, masa beliau bertarung bukan untuk menang. Karena masyarakat menginginkan Presiden baru," tutupnya. (Aiy/Fajar)