Habis Makan Nasi Bungkus dari Calon Bupati, 242 Orang malah Keracunan

"Seperti bekas muntahan, tempat memasak maupun makanannya. Sudah dikirim ke BPOM Palangka Raya. Mungkin sekitar empat sampai lima hari baru keluar hasilnya," ungkapnya.
Kapolres Pulpis AKBP Dedy Sumarsono melalui Kasatreskrim Polres Pulpis AKP Edia Sutaata mengaku, pihaknya sudah memeriksa tiga orang dalam kasus dugaan keracunan makanan tersebut. Tiga orang tersebut merupakan orang yang memasak makanan untuk dibuat nasi bungkus dan dibagikan ke warga yang ikut kampanye. "Masih penyelidikan. Kita mengedepankan asas praduga tak bersalah saja," kata Edia.
Sementara itu, Trinia (22) seorang warga Desa Garantung yang juga menjadi salah satu korban keracunan tersebut mengungkapkan, saat itu dia makan nasi bungkus yang didapat saat kampanye tersebut pada malam hari. Kebetulan beberapa anggota keluarganya juga memakan nasi bungkus tersebut. "Ikannya telor mas. Sama ada sayur urap," kata Trinia.
Dia menyebutkan, selang beberapa jam usai mengonsumsi nasi bungkus tersebut, kepalanya terasa pusing, disusul mual-mual dan perut terasa sakit. "Akhirnya saya muntah beberapa kali. Bahkan, saya juga BAB terus-menerus. Bahkan, kami di keluarga itu bergantian keluar masuk kamar kecil," akuinya.
Adit (10), salah satu korban keracunan tersebut juga mengaku perutnya terasa sakit setelah mengonsumsi nasi bungkus tersebut. "Perutnya sakit. Mau berak terus," keluh Adit.
Dalam kampanye dialogis itu, Kapolsek Maliku Iptu Suherman juga ikut menjadi korban keracunan. Padahal, kapolsek hanya memakan sedikit telor dari nasi bungkus itu. Karena dirasa aromanya kurang enak, dia tak mau melanjutkan memakan.