Mengutuk Keras, Mardani Minta Bom Surabaya Diusut Tuntas

FAJAR.CO.ID -- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus penggagas #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera, mengutuk aksi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), pagi ini (Minggu, 13/5/2018).
Dia meminta agar kepolisian dapat mengungkap siapa dalang dari aksi tersebut agar tidak dipolitisasi oleh sejumlah pihak untuk maksud dan tujuan lain. Dia mengutuk keras peristiwa bom Surabaya.
“Tapi tetap mengimbau publik waspada terhadap kemungkinan politisasi aksi ini. Karena itu akan muncul kalau penegakkan hukum tidak profesional dan transparan," kata Mardani kepada wartawan.
Anggota Komisi II DPR RI menegaskan, jika komentar yang mengemuka di masyarakat, berupa cercaan dan menggiring pada isu lain, justru membuat permasalahan peristiwa tersebut tidak akan selesai dan akan muncul masalah baru lainnya.
"Jadi hindari bermain api. Harus ada penyelesaian melalui penegakkan hukum dan kerja intelejen untuk membuka tabir dimana dan siapa akar masalah ini. Dan masyarakat jangan diarahkan pada satu framing tertentu," tegasnya.
Dia melanjutkan, bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan. "Dan terorisme bukanlah bagian dari jihad yang dibenarkan oleh Islam. Karena jihad adalah ajaran Quran mulia yang justru sangat luhur dan agung maknanya," pungkasnya.
Diketahui, akibat dari ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), pagi ini (13/5), jajaran Polda Jatim menyatakan untuk sementara dari dua gereja 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 38 luka-luka, termasuk ada yang luka serius. Dua di antaranya anggota kepolisian. (ind)