Pj Gubernur Sultra: Jaga Persatuan, Hindari Provokasi!

  • Bagikan
Tak hanya pemerintah, tokoh agama juga mengutuk keras aksi terorisme tersebut. Tokoh agama Islam, Laenre Manna mengatakan dirinya sangat prihatin akan tragedi tersebut. Pasalnya, jika mengatasnamakan jihad maka itu adalah suatu kesalahan yang fatal. Karena dalam jihad dilarang membunuh orangtua, atau anak-anak dan orang lain yang tak bersalah atau berdosa. Dalam Islam tidak ada istilah teror atau terorisme. “Jadi, teror atau teroris itu bukan ajaran Islam. Sebab, tidak ada perintah dalam Alquran untuk membunuh atau menghilangkan nyawa orang,” jelasnya, senin (14/5). Justru, kata dia, isu teroris itu sangat memojokkan Islam. “Jika mati, maka pelaku teror sangat berdosa dan bisa dicap kafir,” tegas Wakil Imam Besar Masjid Raya Alkatusar Kendari ini. Dia menambahkan, Islam adalah agama rahmatan lil alamiin. Sehingga, sangat naif jika membuat keburukan. Namun, jika ada oknum yang kebetulan itu beragama Islam maka harus di cek dulu asal usulnya. “Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan,” katanya. Sementara itu, Pdt. Noviana Batara Panginan, S.Th,M.D selaku Pdt. Gepsultra Jem Ora Et Labora saat ditemui dikediamannya menyesalkan teror bom yang terjadi akhir-akhir ini, khususnya yang terjadi di lingkungan tempat ibadah. Sebab, sebagai sesama warga negara Indonesia, tak diperkenankan melakukan hal seperti itu. “Kami menyesali itu. Dan kami juga tak mengatakan itu perbuatan agama atau kelompok manapun,” ungkapnya. Justru, kata dia, sebagai warga negara Indonesia tentu memiliki peran untuk menjaga kestabilan dan keamaan bangsa. Apalagi, negara ini memiliki penduduk yang begitu multikultural. “Kita hidup dalam keragaman agama, suku dan ras dan ini tak dimiliki oleh negara manapun. Maka, mari menjaganya bersama-sama,” ucapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan