Museum di Lamongan Ini Jadi Pusat Informasi Islam Dunia

  • Bagikan
Dengan mendownload aplikasi AR Indonesian Islamic Art di Playstore, pengunjung bisa men-scan gambar-gambar yang ada di museum yang nantinya akan tampil dalam bentuk tiga dimensi. Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji langkah Museum Islam yang mampu menghadirkan nuansa pariwisata berbasis religi. Hebatnya lagi dibalut digital. Menteri Arief mengatakan, digitalisasi arsip sejarah Islam yang ada di museum ini membuat nyaman para pengunjung yang datang untuk menginternalisasi nilai sejarah. “Sangat unik, Indonesian Islamic Art Museum berani melakukan terobosan ini, bagus,” ungkap Menpar Arief Yahya. Situasi kepariwisataan semacam ini, menurut Arief, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh kepemimpinan yang kuat dan komitmen tinggi dalam pengelolaan dan usaha memperkenalkan wilayah. Dalam rangka mendorong tingkat kunjungan ke tempat wisata Museum Islam ini, Menpar Arief Yahya mengusulkan agar kabupaten Lamongan meningkatkan networking sebagai media promosi. Ia meyakini, jika networking diperkuat, maka Lamongan akan dikenal sebagai pusat informasi sejarah Islam Indonesia. “Hanya begini saran saya, networking harus diperkuat untuk memperkenalkan ini semua,” ucap Menpar Arief Yahya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan