Komisi II Bingung, Ribuan E-KTP Milik Warga Sumsel Tercecer di Bogor

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Tercecernya ribuan Kartu Tanda Penduduk Elekteronik (E-KTP) di simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada, Sabtu (26/5) kemarin menghebohkan publik.
Pasalnya, ribuan E-KTP yang jatuh tercecer di Bogor itu bukanlah milik warga setempat, tetapi milik warga Sumatera Selatan (Sumsel). Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Persaruan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi mengakui, kabar tercecernya ribuan E-KTP di Bogor itu mengejutkan publik, karena E-KTP tersebut dibawah menggunakan satu mobil truk.
"Penemuan dua kardus E-KTP yang sempat tercecer di jalan raya tentu mengejutkan. Apalagi berdasarkan informasi dari saksi mata, ada satu truk muatan. Entah isi muatan satu truk isinnya E-KTP semua atau sebagian?," kata Baidowi lewat pesan WhatsAppnya.
Tak hanya itu, kata Baidowi, yang menghebohkan publik adalah ribuan E-KTP yang tercecer itu milik warga Sumsel. Padahal, untuk mencetak E-KTP tak perlu dilakukan di Bogor, karena hal seperti ini bisa dilakukan ditingkat kelurahan hingga kecamatan."Alamat E-Katap yang ada di Sumsel. Kenapa bisa nyasar dan numpuk di bogor? Kalau alasannya dicetak, bukankah E-KTP bisa dicetak di Sumsel," jelasnya.
Wasekjend partai berlambang Ka'bah itu itu meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk mengecek langsung kejadian jatuhnya ribuan E-KTP di Bogor, agar tidak dijadikan sebagai satu komuditas untuk menguntungkan ataupun menjatuhkan salah satu kelompok.
"Sekarang mendekati momen politik, jangan sampai E-KTP tersebut menjadi komoditas untuk menguntungkan ataupun menjatuhkan salah satu kelompok. Karena itu Kemendagri harus melakukan pengecekan apakah E-KTP tersebut asli atau palsu?. Jangan sampai Kemendagri kecolongan dan jangan sampai terjadi penyalahgunaan terhadap E-KTP," pintanya.