Remaja Pengancam Presiden
Papan Dokter Praktek di Rumah Bocah yang Ancam Presiden Dicopot

FAJAR.CO.ID, JAKARTA- RJT alias S, remaja 16 tahun jadi buah bibir. Penyebabnya, dalam sebuah video yang viral di media sosial, sosok berkacamata itu diduga menghina dan mengancam gambar Presiden Joko Widodo.
Sehari-hari, RJT tinggal bersama orangtua dan keluarganya. RJT dan keluarganya disebut tinggal di dua rumah di Perumahan Puri Kencana, Blok K2, Nomor 1 dan 2, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Rumah pertama digunakan sebagai tempat praktik ayahnya, yang merupakan dokter kecantikan kulit . Tampak tiang plang praktik dokter berwarna putih di depan rumahnya. Hanya saja, papan plang sudah tidak ada lagi. Tampak seperti baru dicopot.
Dua rumah tersebut terlihat megah. Masing-masing rumah terdiri dari dua lantai. Masing-masing rumah berpagar cukup tinggi. Namun, banyak celah di pagar yang bisa dijadikan akses untuk melihat aktivitas di sekitar rumah.
Dari pengamatan, tidak tampak aktivitas di rumah yang terlihat kurang terawat ini. Namun, pagar warna hitam dari rumah nomor 1 terbuka dan menghubungkan rumah tersebut denganyang ada di sebelahnya. Sebuah mobil jenis sport utility vehicle (SUV) terparkir di balik pagar.
Rumah Nomor 2 ini kondisinya lebih terawat dari rumah di sebelahnya. Di rumah tersebut, beberapa orang tampak beraktivitas keluar masuk rumah. Mereka seperti terganggu dengan aktivitas beberapa awak media yang menunggu di depan rumah. Tapi saat ditemui, mereka mengakusebagai tetangga.
Di dalam rumah Nomor 2 terparkir sejumlah mobil dan motor. Tampak sebuah mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) dan beberapa unit mobil jenis sedan. Sementara motor yang diparkir berjenis bebek.
Yayan, petugas keamanan komplek membenarkan bahwa rumah-rumah tersebut merupakan tempat tinggal RJT dan keluarganya. Hanya, menurut Yayan, salah satu rumah tersebutmerupakan rumah nenek RJT.
"Memang benar, itu rumahnya. Tapi yang sebelahnya itu, rumah neneknya," kata Yayan.
Lebih lanjut, Yayan pun membenarkan bahwa ayah RJT, yang disebut bernama Heri Sukamto merupakan dokter kecantikan. Heri disebut juga membuka praktek di rumah tersebut.
"Bapaknya itu, Pak Heri, dokter kecantikan. Tapi, tak setiap hari buka praktik di sini. Kalau dia lagi ada saja baru dibuka. Sebelumnya, di plang ditulis ayahnya praktik dari sore sampai malam," bebernya.
Dikatakannya, untuk mengetahui apabila praktik dokter itu dibuka atau tidak, terlihat dari pintu gerbang rumah tersebut. Kalau pintunya dibuka, berarti ayahnya ada. Sebaliknya, jika gerbang tertutup, menandakan ayah RJT tak ada di rumah.
Sedangkan ibunda RJT, sambung Yayan, merupakan pengusaha. Kata dia, ibu RJT memiliki perusahaan. "Saya nggak tahu persis perusahaan apa. Tapi, ibunya itu pengusaha," katanya.
Yayan menyebut, kedua orangtua RJT juga terkesan ramah dan baik di lingkungan tempat tinggalnya. Namun, dia mengaku tidak terlalu mengenal sosok RJT.
"Kalau orangtuanya itu suka negur kalau keluar. Tapi kalau anaknya itu, saya kurang begitu kenal ya, karena kalau keluar pakai mobil terus," ujarnya.
Menurut Yayan, remaja tersebut selalu mengendarai mobil jenis SUV saat bepergian dari rumahnya. "Selalu bawa mobil Fortuner hitam terus. Pergi sekolah juga dia bawa mobil," ujarnya.
Meski tidak terlalu mengenal RJT secara dekat, Yayan menyebut bahwa anak itu tergolong baik dan sopan. Dia dan beberapa petugas keamanan pun kadang diberikan uang oleh RJT.
"Kalau lewat pos juga selalu buka kaca mobil dan suka kasih uang ke petugas keamanan sini," tuturnya.
Selain itu, Yayan menyebut bahwa RJT kerap membawa teman sekolahnya untuk bermain di rumahnya. Hal itu dia ketahui lantaran jarak rumah RJT dengan pos keamanan hanya sekira 100 meter. "Kadang dia bawa temannya main ke rumah dari pas pulang sekolah sampai malam," ceritanya.
Mengaku Hanya Bercanda
RJT disebut bersekolah di sebuah sekolah swasta di bilangan Puri Indah, Kembangan. Namun, saat dikonfirmasi ke sekolah tersebut, pihak sekolah menyebut bahwa RJT sudah tidak bersekolah di sekolah itu sejak 2016.
"Berdasarkan informasi dari media sosial, video yang beredar dibuat tiga bulan lalu, berarti saat itu RJT sudah bukan lagi murid sekolah ini," ujar Direktur Utama Operasional sekolah tersebut GI Handojo.
Namun, meski tak lagi bersekolah di lembaga yang dipimpinnya, Handojo menyesalkan tindakan RJT yang tidak terpuji itu. Dia pun turut menyampaikan rasa prihatin dan berharap masalah yang menimpa RJT segera selesai.
"Kami berdoa, kiranya Tuhan menolong RJT menyadari kesalahannya dan dapat memperbaikinya," ujar Handojo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, saat dimintai keterangan oleh polisi, remaja tersebut mengaku tak benar-benar berniat menghina Presiden. Kepada Polisi, kata Argo, RJT mengaku hanya bercanda.
"Jadi yang bersangkutan hanya bercanda. Intinya, dia hanya lucu-lucuan dengan teman-temannya untuk berlomba itu. Artinya, dia ingin mengetes apakah polisi mampu menangkap," ujar Argo.
Menurut Argo, RJT telah menyesali perbuatannya. Argo bilang, RJT tak menyangka perbuatannya tersebut benar-benar membuatnya terjerat masalah hukum.
"Kemudian, yang bersangkutan juga menyesali perbuatannya. Dia tidak bermaksud menghujat Bapak Presiden dan tidak membenci Presiden," tuturnya