Bahas Rotan Bambu, Guru Terpencil Konawe Sabet Trofi Kemendikbud

  • Bagikan
Edi Arham, S.Pi., M.Pd (kanan) bersama guru terpencil lainnya saat menerima penghargaan.
FAJAR.CO.ID -- Guru terpencil asal Kabupaten Konawe, Edi Arham, S.Pi., M.Pd., masuk dalam tiga pemakalah terbaik pada ajang Seminar Nasional (Semnas) Guru Dikdas Berprestasi yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Semnas tersebut diadakan tanggal 22 hingga 25 Mei pada salah satu hotel di Jakarta. Pada kegiatan yang diikuti 160 guru berprestasi tingkat SD dan SMP seluruh Indonesia itu, Edi Arham presentasikan makalah berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Robam (rotan bambu) untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung bilangan positif dan negatif. Menariknya, media Robam yang dikembangkan hanya menggunakan potongan rotan dan bambu yangg dibuat secara berpasangan. “Saya memilih tema pengembangan media pembelajaran berbasis kearifan lokal pada Semnas tahun ini, karena lebih tepat dengan kondisi tempat tugas saya yang masuk kategori daerah terpencil,” terang Edi Arham, Selasa (29/5). Guru yang mengajar di SD Negeri Lalowata Kecamatan Latoma itu, menjelaskan bahwa media Robam yang dikembangkan sangat tepat digunakan di sekolah-sekolah terpencil yang minim fasilitas media pembelajaran. Termasuk di sekolah-sekolah yang sudah maju pun bisa memanfaatkan Robam. “Mayoritas guru lain, utamanya yang berasal dari Jawa, mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi sehingga sulit untuk diimplementasikan di sekolah-sekolah terpencil yang tidak memiliki akses listrik dan internet,” tambahnya. Sebelum mengikuti Semnas, Edi Arham harus mengikuti seleksi secara online dengan cara mengirimkan makalah hasil penelitian yang telah diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas, ke panitia Semnas Subdirektorat Kesejahteraan, Penghargaan dan Penghargaan Guru Pendidikan Dasar Kemdikbud. Pada tahap pertama, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 1.115 guru. Selanjutnya mengerucut menjadi 860 guru pada tahap uji similarity untuk menguji keaslian produk pembelajaran yang telah dihasilkan. Dan pada tahap akhir, dipilih 180 guru yang berhak mengikuti Semnas, terdiri dari 90 guru sebagai pemakalah dan 90 uru menampilkan poster. Selain Edi Arham, seorang guru yang juga mengharumkan nama Sultra, masuk sebagai tiga pemakalah terbaik di ajang Semnas tersebut adalah Sovya Nur Kartika, M.Pd, guru SD Negeri 2 Lamokato, Kabupaten Kolaka. Sedangkan Satu pemakalah lainnya yaitu Munawir Patilima, berasal SDN 9 Atinggola, Gorontalo. Guru asal Sultra lainnya yang ikut pada kegiatan Semnas yang digelar setiap tahunnya tersebut, yaitu Haspiah, S.Pd., M.Pd., asal SMPN 12 Konawe Selatan, Asri Azis asal SMPN 5 Kendari, Dra Oktofiana Barwati, M.Pd., asal SMPN 17 Kendari dan Asniah, M.Pd asal SMPN 17 Kendari. (wan/b)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan