Statusnya Mahasiswa tapi Profesinya Pencuri Motor, Kini Pasrah di Bui

  • Bagikan
Media sosial bukan sekadar mencari tahu sebuah kejadian. Bisnis terselubung pun bisa ditemukan. Bermodalkan pencarian di media sosial (medsos), kolaborasi mahasiswa dan Kaltim Post setidaknya membantu kinerja aparat kepolisian.   NOVAN Hafid (22), mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman, semester VIII. Ulahnya tak mencerminkan statusnya sebagai pemuda yang berpendidikan. Sepatu putih mengilap jadi modal kepercayaan mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Unmul bersama Kaltim Post membongkar aktivitas terselubung yang dilakukan Novan. Minggu (20/5), Honda Beat hitam kepunyaan Mechael Jordan (20) parkir di Faperta dengan kunci masih menempel di kontak motor. Malam itu, mahasiswa asal PPU itu berkumpul bersama rekannya di kampus Gunung Kelua. Sayangnya, dia lupa mencabut kunci motornya. Dia sempat keluar untuk berkunjung ke rumah rekannya hingga menjelang pagi. Nahas, saat dia kembali ke kampus, motor bernomor polisi KT 3848 VN itu sudah tidak terlihat di tempat parkir. “Ada yang lihat motorku kah (saya)?” tanyanya kepada beberapa rekannya. Tahu motornya lenyap dicuri, dia lantas melapor ke Polsek Samarinda Ulu. Sembilan hari kemudian, Thezard Eka (24), rekan Jordan, selalu mencari informasi tentang penjualan motor di media sosial. Begitu pun dengan mempelajari closed circuit television(CCTV) yang tepat menyorot ke tempat Jordan memarkirkan motornya. “Wal (teman dalam bahasa banjar), ada motor persis seperti punya Jordan,” tulisnya di sebuah grup WhatsAppkampusnya. Thezard lantas memperhatikan sepatu Nike Airforce putih dan jam tangan yang dikenakan Novan. Thezard lantas menghubungi salah satu rekannya yang merupakan wartawan Kaltim Post. Thezard menemukan akun Facebook bernama Kevin Joe, sebuah akun bodong yang rupanya digunakan Novan untuk menjual motor curian. Namun, kemarin (29/5), akunnya menjual motor lain, yakni Honda CB 150 cc. Media ini berupaya memancing untuk bertemu dengan Novan. “Coba dihubungi saja dulu, dipastikan waktu ketemu nanti,” sebut media ini ke Thezard. Pasalnya, motor yang hendak dijual Novan juga tak dilengkapi surat-surat alias bodong. “Kayaknya benar ini wal,” sahut Thezard. Hal itu memperkuat dugaan motor itu juga didapat dari mencuri. “Bagusnya begini, pura-pura saja beli motor yang ditawar itu (Honda CB 150 cc), nanti dilihat ciri-ciri orang dengan rekaman CCTV,” ungkap media ini. Selanjutnya, Novan sepakat bertemu dengan Thezard dan media ini di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara. Sempat tawar-menawar antara Novan dan rekan korban. “Betul wal, sepatunya sama seperti yang di CCTV,” ujar Thezard. Setelah berhasil dijebak, Novan akhirnya mengakui semua perbuatannya. “Ya Mas, ampun. Khilaf saya,” teriaknya terus memohon. Di depan beberapa warga yang sempat berkumpul di tepi jalan, Novan mengaku sebelum mencuri, dia ingin menuju kampusnya (FEB Unmul) dengan berjalan kaki. Namun, dia potong jalan di depan tempat Jordan parkir. “Saya lihat kuncinya masih menggantung, langsung bawa,” ungkapnya. Semula, Novan tak niat untuk mencuri. Namun, pemuda yang besar di daerah Sangatta, Kutim, itu menyebut seperti mendapat bisikan jahat. “Ambil, ambil, ambil saja,” ujarnya terus mengulang. Kaltim Post lantas menghubungi Polsek Samarinda Ulu. Novan lantas dibawa ke markas polisi di Jalan Juanda. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Samarinda Ulu Kompol Raden Sigit Satrio Utomo menjelaskan, informasi awak media sangat membantu jajarannya dalam mengembangkan kasus curanmor yang marak terjadi. “Terkait keterangan pelaku masih kami periksa lagi,” ujarnya. Disinggung soal Honda CB 150 cc, perwira melati satu itu menuturkan, masih menelusuri asal usulnya. “Dilihat nanti prosesnya,” pungkas dia. (*/iks/*/dra/kri/k8)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan