Sering Dirazia, Bisnis Esek-esek Malah Makin Subur

FAJAR.CO.ID, SAMPIT – Upaya membasmi bisnis prostitusi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) gagal. Hal itu terlihat dari masih hidupnya bisnis haram itu. Padahal, berbagai upaya telah dilakukan, terutama menutup lokalisasi dan membongkar warung remang-remang. Namun, bisnis itu ternyata masih marak.
Hal itu terlihat saat tim gabungan penyakit masyarakat (pekat) menggelar razia. Tim yang terdiri dari Satpol PP, Polri, TNI, Imigrasi, dan Dinas Sosial itu menjaring empat pekerja seks komersial (PSK), serta puluhan botol miras oplosan di Jalan Jenderal Sudirman Km 13, Minggu (8/7) dini hari.
Pantauan Radar Sampit, prostitusi terselubung itu berkedok warung kopi. Saat tim tiba, pengunjung hingga PSK kocar-kacir. Beberapa di antaranya kabur melalui jalan tikus yang mengarah ke hutan. Lainnya kabur menggunakan truk yang sebelumnya singgah di lokasi tersebut.
Petugas yang melihat langsung mengejar mereka. Hasilnya, petugas mengamankan beberapa pengunjung yang tidak memiliki kartu tanda pengenal (KTP) serta beberapa PSK. Selain itu, puluhan botol miras oplosan yang ditinggalkan pemiliknya yang kabus juga disita.
Kasatpol PP Kotim Rody Kamislam mengatakan, giat pekat yang mereka lakukan itu lebih mengarahkan ke lokasi yang diduga menjadi tempat prostitusi. Pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa minuman keras (miras) hingga beberapa wanita yang bekerja sebagai PSK.
”Dari barang bukti miras yang kami temukan, ada sebanyak 19 botol arak putih, 22 botol arak madu, dan 23 botol bir bintang. Puluhan botol tersebut merupakan barang ilegal yang tidak memiliki surat izin ataupun edar,” katanya.