Balas Nyinyiran Lawan, PPP Kukuhkan Relawan ‘Sarung Jokowi’

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Persaingan untuk menarik dukungan pada Pilpres 2019 mulai terlihat. Para pasangan Capres-Cawapres mulai bergerilya untuk meraih simpati dari rakyat Indonesia. Tak hanya pasangan Capres-Cawapres, para relawan kedua pasangan calon pun mulai memanaskan mesin politik mereka.
Guna menambah kekuatan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membentuk relawan 'Sarung Jokowi untuk bekerja memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Selain memenangkan Jokowi, para relawan juga diminta untuk berperan mengkanter setiap nyinyiran dan informasi hoax yang dihembuskan oleh pihak lawan terkait isu politisasi agama oleh Jokowi.
"Gerakan relawan Sarung Jokowi digagas atas keprihatinan, masih terus beredar wacana-wacana kebencian beruapa hoax, di mana dibuatnya narasi seolah-olah pilihan Jokowi ke Ma'ruf Amin jusru mempermainkan dan merendahkan ulama," kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Gedung Joang 45 Menteng Raya, Jakarta, Minggu (19/8).
Dikatakan politisi yang biasa disapa Romy itu, kritikan kubu lawan justru berlebihan untuk menjatuhkan peran ulama di pentas politik nasional. Jokowi menghargai ulama sehingga menjadikan Ma'ruf Amin sebagai cawapres di pilpres 2019 nanti.
"Justru sebuah narasi yang kebablasan dan saya berharap narasi yang menjatuhkan martabat ulama tidak ada lagi, karena masyarakat sudah melihat, karena yang menghargai ulama adalah Jokowi," katanya
Romahurmuziy malah menyindir kubu lawan, di mana Ijtima Ulama menyodorkan Ustaz Abdul Somad Batubara dan Salim Segaf Al-Jufri, tidak diambil oleh Prabowo sebagai cawapres. Padahal sebelum masuk masa pendaftaran, kubu Prabowo gencar melaksanakan ijtima ulama.
Bahkan ijtima ulama dimentahkan oleh mahar politik, yang segepok yang diserahkan ke PKS dan PAN untuk memuluskan langkah Sandiuno S Uno sebagai cawapres non ijtima ulama GNPF.
"Di sisi lainnya, yaitu di sana (Prabowo) ijtimah ulama ternyata diabaikan, yang menjadi keterpilihannya justru yang beredar mahar politik. Kalau di sini (koalisi Jokowi) 1 M, di sana lebih dari 1 M, malah 500 M, bagi kami ijtimah ulama itu Ikuti Jokowi terima Amin (Ijtima)," tutupnya. (Aiy/Fajar)