Produksi Ikan Lutim Tinggi, Komsumsi Masyarakatnya Malah Rendah

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- Tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Luwu Utara perlu digenjot. Padahal, produksi ikan di Luwu Utara melimpah. Kepala Dinas Perikanan Luwu Utara, Muharwal mengatakan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Luwu Utara hanya 54 kilogram per kapita dalam satu tahun. "Kita ingin masyarakat Luwu Utara meningkatkan konsumsi ikan," kata Muharwal. Menurutnya, orang yang tidak makan ikan tentu kekurangan omega tiga. Orang yang kekurangan omega tiga akan mengalami pertumbuhan tidak sempurna. Dinas Perikanan Luwu Utara pun menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi ikan. Terutama bagi anak siswa SD. Target anak yang konsumsi ikan perlu ditingkatkan tahun ini. Mereka galakkan sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Gemarikan ini untuk menciptakan generasi yang serdas. Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, kurangnya konsumsi ikan membuat pertumbuhn anak tidak normal. "Di zaman sekarang, terdapat penyakit stunting. Jenis penyakit ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makan ikan," kata Indah. Penyakit stunting biasa disebut sebagai penyakit gagal tumbuh, ciri penyakit ini ditandai dengan badan yang kerdil. Warga Indonesia sebanyak 20% anak gagal tumbuh yang malah didominasi oleh orang mampu. Dia berharap dengan kegiatan ini kita dapat mensosialisasikan kepada anak-anak pentingnya mengonsumsi ikan yang memiliki protein tinggi. Kebanyakan anak-anak tidak suka makan ikan karena baunya yang amis, oleh sebab itu orang tua dapat mengolah ikan dengan berbagai cara agar anak-anak tidak bosan misalnya, diolah menjadi nugget, dan bakso.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan