Sisa Anggaran Pilkada Jadi Amunisi Pemprov Sulsel Tutupi Defisit Anggaran

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Defisit anggaran sekitar Rp183 miliar masih belum teratasi. Berbagai cara dilakukan agar persoalan itu bisa tertutupi.
Selain memangkas anggaran program yang belum digunakan, pemprov juga mengandalkan sisa lebih anggaran (silpa). Salah satunya, sisa anggaran yang digunakan KPU.
Dalam penjelasannya ke Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Ketua KPU Sulsel, Misna Attas mengatakan untuk Pilgub Sulsel, pihaknya sudah melakukan perhitungan anggaran yang digunakan. Dari dana hibah Rp378 miliar yang diberikan tersisa sekitar Rp50 miliar.
“Ini belum semuanya, karena penggunaan dari kabupaten-kota belum dilaporkan. Insya Allah bulan September akan kita rampungkan dan serahkan sisanya kembali ke Pemprov Sulsel,” kata Misna.
Selain silpa itu, anggaran untuk perbaikan jalan provinsi di Kabupaten Sidrap juga dipangkas sebesar Rp7 miliar.
Belum lagi rasionalisasi tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang diturunkan dari 30 persen menjadi 20 persen.
Rata-rata semua organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel mengalami pemangkasan.
Di Biro Umum misalnya, seperti yang dituturkan Kepala Biro, Muh Hatta menjelaskan, pihaknya terpaksa melakukan rasionalisasi anggaran dengan memangkas anggaran makan minum yang ada.
“Itu harus kita lakukan. Itu bentuk kontribusi kita untuk menutupi defisit. Jadi harus dicukup-cukupkan saja anggaran yang ada,” pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Soni Sumarsono optimistis mampu menutupi defisit yang ada. Dia tidak ingin meninggalkan bengkalai bagi pemerintahan baru. Yakni gubernur/wakil gubernur terpilih, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman. (rhm/bkm/fajar)