FAJAR.CO.ID, - Belum usai warga Ambon Maluku dibuat geram dengan pernyataan pakar sosial media Shafiq Ponto, hal serupa kembali terjadi. Kali ini, dilakukan oleh salah satu akun facebook dengan nama Ayu Nengsih.
Entah apa yang ada di dalam batok kepala wanita ini, secara mengejutkan, akun ini menulis sejumlah sindiran terhadap warga Kota Ambon-Maluku.
Melalui akun facebooknya, Ayu menulis pembelaannya terhadap Shafiq Pontoh. Menurutnya, apa yang dikatakan Shafiq Pontoh adalah suatu kebenaran yang dianggap seratus persen. Tidak hanya itu, Ayu Nengsih ini juga menulis hinaan terhadap warga Maluku.
"
Memang benar kaka sayang, kamu seratus bahkan meliar dolar amerika, kamu memang benar ko. Aku dukung kaka sayang yang lain masih di kebun tanam kalapa sama pukul sagu, injak kota baru kenal dunia maya dan malam, ko bikin malu saja. hahaha kan dia tidak tuduh, dia kasih contoh nya dengar bahasanya baik-baik bro, putar rekamannya lagi." Tulis Ayu Nengsih, Jumat (24/8).
Akun ini juga mengatakan, tidak usah menuntut hukum terhadap pernyataan Shafiq Pontoh. Ia menuding sekelompok pemuda Maluku di Jakarta yang tengah mengusut kasus Shafiq Pontoh itu, hanya sekedar mencari sensasi. Hanya ingin terkenal di media.
"Mending cari kerja sana, buat kasih makan orang tua daripada bkin yang aneh-aneh, amu kaluar di TV siapa yang mau terkenal dia sudah diundang kok, kalian mana yang mau keluar TV Maluku apa yang malu tuh kalian mama bapa mau mati jual cengke baru beli HP mahal," Tulis Ayu Nengsih.
"Injak Kota baru tau diskotik lampu matu manyala paham hahahah pret," sambungnya.

Sebelumnya, Pernyataan Shafiq Pontoh sempat membuat geram warga Ambon, Maluku. Shafiq menganggap pemuda Ambon masih gagap teknologi , terutama penggunaan sosial media, seperti facebook, twitter, Instagram, dan Lina.
Setelah video yang disiarkan live di Kompas TV itu viral, Shafiq yang juga merupakan duta Hox ini, akhirnya meminta maaf. Meskipun begitu, sejumlah pemuda Kota Ambon yang berada di Jakarta, tengah menempuh jalur hukum terhadap pernyataan Shafiq yang dinilai penghinaan itu.