Tinta Habis, Perekaman e-KTP Ngadat Lagi

  • Bagikan
Dari rapat tersebut, ditemukan persoalan progres yang rendah diakibatkan adanya masalah pelaporan dari kabupaten/kota ke provinsi dan kementerian. Data yang ada di provinsi dan kementerian, menurutnya tak sesuai dengan data ril di lapangan. “Kota Makassar misalnya, data di lapangan sudah 87,79 persen sementara data kami 75,86 persen. Yang paling parah di Tana Toraja data 78,95 persen sementara di lapangan sudah lebih 90 persen. Ini soal data, kita sepakat untuk membenahi pelaporan, kalau jaringan rusak kita pakai manual,” jelasnya. Sumarsono juga menyebutkan masih ada penduduk yang telah melakukan perekaman namun KTP el mereka belum dicetak. Mulai dari Makassar 15 ribu, Jeneponto 16 ribu, Luwu Utara 7 ribu dan Enrekang 7728. Bahkan warga harus menunggu 2 sampai 4 bulan untuk pencetakan. Kendala yang dihadapi oleh daerah menurut Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini adalah masalah ketersediaan tinta. Bahkan di beberapa daerah, tak ada anggaran yang disiapkan untuk pengadaan tinta. “Saya minta ke mereka untuk menyiapkan pembeli tinta di anggaran perubahan. Kegiatan yang tidak jelas, hura-hura atau sifatnya hanya keprotokoleran sebaiknya dikurangi dan digunakan untuk kepentingan publik seperti beli tinta,” ungkap Sumarsono. Pemprov Sulsel sendiri menargetkan sampai bulan Oktober, progres perekaman harus mencapai 95 persen. Ini untuk mendukung penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan legislatif dan presiden 2019 mendatang. Terlebih syarat menjadi pemilih adalah harus memiliki eKTP.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan