Tersisa 80 Ekor di Dunia, 5 Organisasi Konservasi Internasional Selamatkan Badak Sumatera

  • Bagikan
"Menyelamatkan Badak Sumatera dari kepunahan merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno. "Hadirnya ahli-ahli konservasi spesies, dan dengan dukungan pemerintah serta kesadaran masyarakat setempat, kami telah menyiapkan Rencana Aksi Darurat untuk badak yang menyerukan dibentuknya program pengembangbiakan konservasi nasional. Proyek Penyelamatan Badak Sumatera akan menjadi sangat penting dalam upaya ini dan kami menyambut baik dan mendukung koalisi tersebut," ujarnya. Sejak awal gerakan konservasi, organisasi dan peneliti individu telah bekerja untuk menyelamatkan dan melindungi spesies di seluruh dunia. Namun, terkadang saling bersaing untuk pendanaan, sumber daya, keahlian, dan akses. Dengan adanya Aliansi Penyelamatan Badak Sumatera ini, menurut dia, akan membawa organisasi Internasional dan Indonesia, bersama-sama membuat dan menerapkan rencana kolaboratif untuk menyelamatkan spesies ini, dan bekerja bersama-sama dengan mitra pelaksana di lapangan dan berkoordinasi erat dengan para pemimpin di pemerintahan untuk demi menuju kesuksesan. "Tujuan kami bersama untuk membangun program pembiakan badak dengan menyatukan badak yang tidak dapat berkembang biak di alam liar, akan membantu mencapai mimpi kami, yaitu melihat generasi badak Sumatera berikutnya," kata Direktur Senior Konservasi Spesies di Global Wildlife Conservation Barney Long. CEO WWF-Indonesia, Rizal Malik mengatakan pengalaman puluhan tahun meneliti, melatih, dan mengkaji secara ilmiah, menjadikan aliansi ini bukan saja peluang terbaik bagi kelangsungan hidup Badak Sumatera, melainkan satu-satunya peluang yang ada.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan