Cintai NKRI, Politisi Demokrat Ini AJak Rakyat Jatim Contohi Pahlawan Muslim

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Politisi Partai Demokrat, Sartono mengaku heran jika tokoh-tokoh agama Islam dituding sebagai kelompok yang anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Padahal, kemerdekaan bangsa Indonesia tak lepas dari perjuangan para ulama dan santri di bangsa ini. Untuk itu, Sartono menyarankan agar masyarakat Jawa Timur harus mencontohkan kecintaan para ulama, santri dan tokoh-tokoh muslim dalam mencintai bangsa ini. “Bahwa para pahlawan dan tokoh-tokoh umat Islam saat masa perjuangan kemerdekaan, merupakan orang yang sangat cinta NKRI. Maka menurutnya sangat mengherankan jika Umat Islam saat ini dianggap anti NKRI,” kata Sartono saat menggelar sosialisasi 4 pilar di Desa Bungkal, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim kemarin. Dikatakan Sartono, salah satu kecintaan kepada bangsa ini adalah menjaga dan merawat budaya-budaya yang sejak dulu dijalani, seperti gotong royong yang menjadi simbol masyarakat pedesaan. Pasalnya, budaya gotong royong mulai terkikis dengan pesatnya perkembangan zaman. “Perkembangan zaman kian pesat, hingga nilai-nilai Pancasila masyarakat kian terkikis. Gotong royong yang menjadi simbol masyarakat pedesaan makin terancam punah dengan perkembangan zaman. Masyarakat Indonesia, terkhusus di Ponorogo terus perkuat semangat silaturahmi antar sesame,” ucapnya. Menurut Sartono, budaya-budaya bangsa Indonesia harus dikembangkan dan dilestarikan, baik silaturahmi, gotong-royong, andap asor, tepo sliro maupun mikul duwur mendem jeru. “Saat Indonesia diambang perpecahan karena politik pecah belah kolonial, seorang ulama bernama Muhammad Natsir, mengeluarkan mosi integral,” ujarnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan