Unhas Siap Jadi Kampus Sementara Mahasiswa Asal Palu, Ini Prosedurnya

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar siap menampung mahasiswa asal Palu Sulawesi Tengah, untuk melanjutkan proses perkuliahan yang terhenti sementara akibat gempa dan tsunami. Sebagaimana diketahui, gempa berkekuatan 7,4 SR dan tsunami di Palu Sulteng pada 28 Oktober 2018, meluluhlantahkan fasilitas umum dan rumah warga. Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah, menjelaskan bahwa informasi yang beredar di masyarakat tersebut benar sebagian. Mahasiswa asal Palu, khususnya asal UNTAD, dapat kuliah sementara di Universitas Hasanuddin, atau menjalani proses akademik yang disebut sit in. Hal ini berarti, mahasiswa tersebut tetap berstatus sebagai mahasiswa kampus asal (UNTAD), namun akan menjalani proses belajar mengajar di Unhas. "Kita mengalokasikan waktu selama maksimal 2 semester, dengan asumsi pada masa itu proses pemulihan situasi di kampus asalnya sudah rampung dan mereka dapat kembali kuliah ke kampus asalnya,"kata Suharman, Selasa (2/10/18). Prosedur bagi mahasiswa asal Palu yang akan mengikuti kuliah sementara di Unhas adalah mahasiswa tersebut pertama-tama harus melaporkan diri dulu ke kampus asalnya (Untad). Setelah itu, kampus asalnya akan mengirimkan nama-nama mahasiswa tersebut ke Unhas untuk ditempatkan di kelas-kelas yang relevan sesuai program studi mahasiswa tersebut. Jadi, mekanismenya adalah satu pintu, lembaga dengan lembaga. Jika mahasiswa ini sudah terlanjur berada di Makassar, silahkan menghubungi dulu di kampus asalnya. Kita paham bahwa ini adalah situasi darurat, namun kebutuhan terhadap proses belajar-mengajar berbeda dengan kebutuhan terhadap makanan dan obat-obatan. Kuliah bagi mahasiswa korban bencana dapat ditunda satu atau dua minggu. Lagi pula, mahasiswa korban bencana perlu menangkan diri dari trauma yang dialaminya,"lanjut Suharman. Unhas menyadari sepenuhnya bahwa situasi paska bencana di Palu menyebabkan dampak kerusakan yang massif. Sehingga ada kemungkinan dalam satu dua hari mendatang kebijakan ini dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan. "Kita tentu tidak akan membebani mahasiswa korban bencana dengan persoalan baru mengenai kelanjutan kuliah mereka. Saat sekarang, konsentrasi bangsa Indonesia adalah sedang pada tahap evakuasi dan penyelematan. Setelah itu, kita akan membahas bagaimana proses recovery untuk membantu mahasiswa korban bencana ini, termasuk pemberian bantuan beasiswa kepada mereka yang kehilangan orang tua dan anggota keluarga,"beber Suharman yang juga merupakan Direktur Eksekutif di Forum Rektor Indonesia ini. Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Muhammad Restu menjelaskan bahwa dalam sistem sit in, kewenangan memberikan nilai tetap berada pada universitas asal."Jadi, setelah menjalani perkuliahan di Unhas, nilai mahasiwa untuk mata kuliah yang dia ikuti di Unhas akan diberikan oleh kampus asalnya," lanjut Prof Restu. Selain faktor nilai, Unhas juga perlu melakukan persiapan dengan fakultas dan prodi mengenai kesiapan kelas dan kemampuan daya tampung. Untuk itu, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pimpinan fakultas untuk membahas hal tersebut. "Kita perkirakan ada banyak mahasiswa asal Palu yang sekarang berada di Makassar. Kita perlu mengetahui berapa besar daya tampung tambahan untuk sit in di setiap prodi,"jelasnya. (sul/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan