Wabup Sidrap Minta Warga Ikut Perhatikan Kebutuhan Pengungsi

“Tapi, untuk sementara, sambil kita melakukan pendataan, yang terpenting kita harus penuhi kebutuhan primernya dulu. Untuk kebutuhan sekundernya kita pikirkan belakangan. Yang penting mereka bisa makan dulu. Soal pakaian dan lainnya mereka tidak pusingi,” papar Mahmud.
Berdasarkan catatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap, jumlah pengungsi korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang masuk ke daerah ini melalui Posko Kabupaten sejak beberapa hari terakhir sudah mencapai 4.400 orang.
“Mayoritas dari mereka (pengungsi) adalah warga Sidrap yang sudah puluhan tahun menetap dan menjadi penduduk Sulawesi Tengah. Mereka kembali ke kampung halaman pascaterjadinya bencana besar di perantauannya itu,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, Sudirman Bungi, Senin kemarin.
Disebutkannya, ribuan pengungsi ini tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di Bumi Nene Mallomo itu.
“Semuanya sudah didata oleh petugas posko pengungsi kabupaten dan sebagian besar telah diberikan bantuan, karena kondisi kehidupan mereka amat memprihatinkan,” papar Sudirman.
Dia merinci, dari 4.400 pengungsi tersebut, sekitar 2.000 orang di antaranya berada di Kecamatan Pancalautang dan 1.000 lainnya di Tellulimpoe. “Sementara di Maritengngae 700 orang, dan di Duapitue 200 orang, Pituriawa 200 orang, Watangpulu 200 orang dan Kulo 100 orang,” jelas Sudirman.
Dia menambahkan, untuk penyaluran bantuan kepada para pengungsi ini, pihak Pemkab Sidrap berkoordinasi dengan para camat, lurah dan kepala desa tempat pengungsi tersebut berada.