Proyek Makassar New Port Diduga Merusak Biota Laut, Ini Penjelasan Dirut Pelindo IV Makassar

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Reklamasi merupakan proses pemanfaatan kawasan atau lahan yang masih kosong dan berair, kemudian dikeringkan dengan penimbunan. Prosesnya pun menggunakan pasir dari laut dan bebatuan dari gunung.
Proses semacam ini juga sering terjadi penolakan karena diduga mengakibatkan kerusakan pada biota laut. Selain itu juga, proyek reklamasi juga akan mempengaruhi disposisi sedimentasi dengan majunya garis pantai.
Menanggapi hal tersebut, Dirut Pelindo IV Makassar, Farid Padang mengatakan, bahwa proses reklamasi ini sudah dilakukan kajian dengan pemerintah setempat. Dimana proses penyedotan pasir pun tidak akan mempengaruhi biota laut yang menjadi mata pencaharian nelayan.
"Reklamasi ini kami sudah lakukan kajian dengan wali kota dan gubernur, dan posisinya jauh dari lokasi tangkapan ikan nelayan,"ungkap Farid disela Soft Launching Makassar New Port, Jumat (2/11/18).
Disisi lain, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terhadap nelayan bersama dengan dinas kelautan. Sosialisasi tersebut berupa bantuan mesin motor kompor sebagai alat penggerak.
"Kami juga menyiapkan air bersih di wilayah sekitarnya, dan tentunya ini jauh dari tangkapan ikan para nelayan,"tegasnya.
Sementara Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menilai jika proses rekalamsi dilakukan melalui kajian. Menurutnya, pemerintah tidak akan mengambil keputusan untuk reklamasi jika merugikan masyarakat.
"Reklamasi ini kan lewat kajian. Saya kira tidak akan mungkin pemerintah merusak lingkungan. Ini proyek pemerintah, ini proyek strategis nasional, saya kira itu,"pungkas Nurdin Abdullah.