Hendak Foto Razia Lalin, Wartawan Radar Cirebon Diintimidasi Oknum Polisi

  • Bagikan

“Langsung HP saya dirampas. Saya ditanya, maksudnya apa foto-foto,” kata Ade. Ia kemudian menjelaskan bahwa dirinya merupakan jurnalis Radar Cirebon. “Sudah saya jelaskan, tetap saja orangnya ngeyel. Sampai bentak- bentak segala,” imbuhnya.

Tak sampai di situ, oknum anggota Polsekta Utbar tersebut lantas menggiring Ade menuju ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Di situ, ia menerima kata-kata kasar dari oknum polisi tersebut. “Saya masih ingat orangnya. Bahkan saat di dalam ruang SPKT, ada juga polisi yang lain yang pakai pakaian dinas,” terangnya.

Sekitar setengah jam di dalam ruang SPKT, Ade bahkan sempat diancam. Layaknya pelaku kriminal, ia diancam akan dimasukkan sel tahanan jika tidak segera angkat kaki dari mapolsek. “Dia bilang, sana pulang. Kalau nggak saya masukkan kamu ke sel,” bebernya. “Saya juga banyak kenal wartawan. Saya sengaja di sini untuk memantau orang-orang macam kamu,” tutur Ade menirukan kata-kata oknum polisi itu.

Oknum anggota polisi itu melarang Ade mengambil foto kecuali atas izin pimpinan. Tapi saat diajak menemui pimpinan yang dimaksud, oknum polisi yang kemarin mengenakan kaus dan celana jins itu mengelak dan terus menghardik dengan nada tinggi. Sebelum meninggalkan polsek, Ade juga sempat menanyakan nama oknum polisi tersebut. Namun ia menolak dan memaksa Ade segera pergi.

“Yang membuat saya kecewa, dia juga maksa ambil HP dan memeriksa isi HP saya. Dari mulai galeri foto sampai chat WhatsApp saya dengan teman-teman di kantor dibuka. Saya bilang ini saya koordinasi dengan teman-teman wartawan kalau saya liputan di sini. Malah dia paksa saya hapus foto-foto,” tutur Ade dengan nada kecewa.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan