Obama Mulai Galak Menyerang Trump

"Saya berasumsi bahwa mereka mengakui bahwa seorang presiden tidak dapat memutuskan sendiri siapa yang merupakan warga negara Amerika dan siapa yang tidak," ujar Obama.
Ia merujuk pada janji Trump untuk menandatangani perintah eksekutif yang membatalkan hak kewarganegaraan bagi anak-anak imigran gelap. Obama tegaskan, itu bukanlah cara demokrasi Amerika bekerja.
Sejak meninggalkan jabatannya, Obama tetaplah figur yang disukai banyak orang Amerika, seperti halnya banyak mantan presiden lain. Sebuah jajak pendapat oleh CNN tahun ini mencatat bahwa 66 persen responden berpandangan baik tentang Obama. Angka itu jauh lebih banyak daripada mereka yang mendukung kinerja Trump.
Mantan penasihat senior untuk Obama, Eric Schultz, mengatakan, Obama bermaksud memberi ruang regenerasi di tubuh Partai Demokrat sehingga dia tidak ikut campur dalam "pertempuran sehari-hari" selama dua tahun terakhir. Namun, saat ini terlalu banyak yang dipertaruhkan.
Baker mencatat, salah satu mantan presiden yang bersikap kritis terhadap penerusnya adalah Jimmy Carter. Ia menjadi lawan tangguh bagi George W. Bush dalam hal keputusan menginvasi Irak. Carter menyebut pemerintahan Bush sebagai "yang terburuk dalam sejarah." [ald/rmol]