Gempa 5.2 SR Guncang Mamasa, BMKG Minta Masyarakat Tidak Panik

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Gempa Bumi Tektonik berkekuatan 5.2 skala rikter kembali mengguncang Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sekitar pukul 16.53 WIB, pada Rabu (7/11/18). Hal tersebut diungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, yang menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M5,0. "Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,91 LS dan 119,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah timur laut Kota Mamasa, Kabupaten Mamasa, Propinsi Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km," ungkapnya. Lebih jauh, ia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Mamasa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar geser (Strike-Slip Fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah Sesar Saddang," jelasnya. Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Mamasa III-IV MMI, Mamuju, Majene, Polewali Mandar, Pinrang, Enrekang dan Rantepao III MMI, Luwu dan Palopo dirasakan II MMI. Selain itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik. Sebab, gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," himbaunya. "Hingga pukul 18.35 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 14(empat belas) kali dengan magnitude terbesar M 4,2. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," lugas Rahmat.(ade/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan