Atasi Banjir di Makassar, BPBD: Seharusnya Ada Perhatian Dari Balai Besar Sungai

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Memasuki musim penghujan, beberapa wilayah di kota Makassar menjadi langganan banjir. Hal ini menjadi upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Makassar untuk mengantisipasi banjir tersebut.
Sekretaris BPBD Kota Makassar, Khaeruddin Hawing mengatakan bahwa pihaknya sudah siap siaga utamanya pada titik yang rawan banjir yakni wilayah Kodam, Paccerakang, swadaya, dan Antang.
Khaeruddin mengatakan, BPBD sudah memiliki tiga Carester atau pusat bantuan bencana pada wilayah yang sudah langganan bencana. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan 6 perahu karet dalam membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir.
"Pada intinya kami sudah siap menghadapi banjir ini. Tapi perlu diketahui, di Makassar ini tidak ada banjir, tapi genangan air,"tegasnya saat di temui di kantornya, Jumat (7/12/18).
Menurutnya, yang menjadi masalah utama adalah yang memiliki rumah di daerah bantaran sungai. Jika intensitas hujan tinggi, otomatis air masuk ke dalam perumahan. Olehnya itu, pemerintah dalam hal ini Balai Besar Sungai, Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, serta Pemkab Maros untuk duduk bersama dalam penanganan banjir tersebut.
"Ini seharusnya jadi perhatian Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, jangan hanya pemerintah kota yang disalahkan seperti ini. Sungai semakin menyempit, dan notabenenya kalau air dari Maros naik, maka masuk ke wilayah Makassar, seperti di Kodam, Swadaya, Antang, dan lainnya,"terangnya.
Untuk itu, lanjut Khaeruddin, perlu adanya sinergi antara Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang dengan pemerintah provinsi, dalam hal ini BPBD Provinsi Sulsel. Menurutnya, Balai Sungai harus memperhatikan kondisi sungai seperti mengeruk sungai.