Tahun 2018, Kekerasan Anak Dibawah Umur di Makassar Naik 5 Persen, Ini Penyebabnya…

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penyekapan anak dibawah umur di sebuah ruko di Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar, Jumat 11 Januari 2019 kemarin, menjadi perhatian pelbagai kalangan. Salah satunya Pemerhati Anak Kota Makassar. Pemerhati Anak Kota Makassar, Makmur meminta agar orang tua selalu mengawasi dan mewaspadai anaknya saat bermain media sosial seperti Facebook. "Orang tua harus waspada, dan begitu juga dari pemerintah atau aparat kepolisian ini perlu mengontrol informasi yang masuk di media sosial itu sendiri,"ujar Pemerhati Anak Kota Makassar, Makmur saat ditemui, Rabu (16/1/19). Makmur berharap agar pelaku dihukum kebiri. Dikarenakan tercatat 700 kasus di Kota Makassar terkait kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di media sosial. Selain itu, pemerintah juga harus mensosialisasikan dampak yang diakibatkan oleh gadget ini. "Kami merasa khawatir jika pemerintah tidak ada perhatian khusus, ketika gadget ini merajalela ke anak-anak tanpa adanya sosialisasi dampaknya,"imbuhnya. Menurutnya, pemerintah tidak boleh memandang remeh kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini. Sebab, dari 700 kasus kekerasan seksual tersebut, disebabkan interaksi di media sosial. "Dan kalau kita lihat, angka kekerasan seksual di tahun 2018 naik sekitar 25 persen, dibandingkan tahun 2017 sekitar 20 persen. Jadi naik 5 persen,"jelasnya.(sul)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan