Antara Teleprompter dan ‘Kembali ke Laptop’

Oleh: Joko Intarto
Netizen heboh. Gara-gara Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, berpidato dengan isi yang bagus dan disampaikan dengan lancar. Kata mereka wajar kalau Prabowo tampil bagus dalam acara Pidato Kebangsaan di Jakarta Convention Center Selasa malam lalu (14/1), karena memakai teleprompter.
Seorang kawan bercerita, di grup whatsapp-nya, sekarang ramai diskusi soal penampilan Prabowo yang memikat dalam Pidato Kebangsaan itu. Sayangnya diskusi yang seru bukan soal isi pidatonya. ‘’Yang didiskusikan adalah teleprompter itu. Sebagian mengatakan, Prabowo pakai teleprompter. Sebagian mengatakan sebaliknya,’’ kata kawan saya.
Benarkah Pak Prabowo memakai teleprompter dalam Pidato Kebangsaan itu? Mengapa harus memakai teleprompter dalam berpidato? ‘’Sebaiknya saya jelaskan dulu yang dimaksud dengan teleprompter. Saya khawatir, peserta debat di grup whatsapp itu ada yang tidak mengerti fungsi teleprompter, atau lebih parah lagi: belum pernah melihat wujudnya,’’ jawab saya.
Teleprompter adalah layar untuk alat bantu baca. Itu prinsip dasarnya. Bentuknya bermacam-macam. Disesuaikan dengan kebutuhannya.
Yang paling sederhana berupa lembaran kertas. Isinya kalimat-kalimat yang harus dibaca. Teleprompter jenis ini biasa digunkanan untuk presenter dalam produksi rekaman program video. Kertas itu ditempelkan pada tripod kamera.
Seiring kemajuan teknologi, dibuatlah teleprompter versi baru. Menggunakan LED screen dan cermin. Dipasang menyatu dengan kamera. Teleprompter modern itu diproduksi tahun 1950. Produsennya: TelePrompter (P besar). Perusahaan di Amerika Serikat. Fungsi teleprompter model anyar itu tidak beda dengan lembaran kertas. Juga dipakai untuk produksi rekaman.