IPW Nilai Jokowi dan Prabowo Tidak Punya Konsep Jelas Dalam Debat

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Sebagian besar masyarakat Indonesia menilai debat Pilpres putaran pertama di Hotel Bidakara, Jakarta pada, Kamis (17/1) semalam berjalan tidak maksimal. Kedua pasangan calon tidak mampu menyentuh hal-hal esensial dalam perdebatan dalam penanganan hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), kourpsi dan terorisme. Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno tampil datar. "Dalam debat ini terlihat Jokowi sebagai petahana maupun Prabowo sebagai penantang tidak punya konsep yang jelas, terutama dalam penegakan supremasi hukum," kata Neta, Jumat (18/2). Neta menjelaskan, ada empat persoalan utama dalam penegakan supremasi hukum di Indonesia. Pertama, buruknya moralitas aparatur karena tidak jelasnya reward and punishmet. Kedua, pemerintah harus memberi perhatian serius terhadap gaji dan tunjangan aparatur negara. Ketiga, fasilitas dan dana operasional aparatur sesuai dengan tuntutan kerja. Keempat, rezim yang berkuasa harus mendorong aparatur penegak hukum agar mampu membangun budaya kesadaran hukum di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan masyarakat berbangsa. "Keempat hal itu perlu dilakukan simultan dan terukur agar membuahkan hasil maksimal," imbuh Neta. (RGR/Fajar/jpnn)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan