Waspada, Hujan Lebat dan Banjir Teror Makassar

  • Bagikan
Untuk standar intensitas hujan rendah atau normal, sebut Reikun, antara 5 milimeter hingga 10 milimeter per hari. Sedang kategori hujan lebat, antara 50 hingga 100 milimeter. ”Kalau intensitasnya sudah mencapai di atas 100 milimeter, itu sudah masuk kategori hujan ekstrim,” tandasnya. Sedangkan untuk kecepatan angin, untuk intensitas normal, antara 5 hingga 70 km/jam. “Untuk wilayah Makassar sendiri, untuk beberpa hari ke depannya diperkirakan akan berpotensi terjadi banjir, khususnya wilayah-wilayah dataran rendah dan telah menjadi langganan banjir,” jelasnya. Sebenarnya, menurut Reikun, puncak musim hujan di akhir bulan Desember. Namun ada pergeseran-pergeseran cuaca. Terutama di wilayah selatan. Pohon Tumbang Sejumlah pohon tumbang di pinggir jalan pada Rabu malam (16/1) dan Kamis subuh (17/1). Seperti di Jalan Abdullah Dg Sirua, Jalan Kijang, hingga Jalan Aroepala. Peristiwa ini memicu terjadinya kemacetan cukup parah. Di Jalan Aroepala misalnya. Sebatang pohon besar yang tumbuh di pinggir jalan tumbang dan melintang di tengah jalan. Ruas jalan yang pagi harinya padat dengan kendaraan roda dua dan empat langsung macet. Bahkan polisi lalulintas yang bertugas terpaksa menutup satu jalur, untuk kemudian mengalihkan ke jalur lainnya. Penumpukan kendaraan pun tak terhindarkan. Camat Rappocini Sulyadi Perdana Putra mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan pohon tumbang. Misalnya angin kencang. ”Pohon tumbang itu kan banyak faktor penyebabnya. Satu karena angin kencang. Kedua, kondisi pohonnya bagaimana,” ujarnya saat meninjau pembersihan pohon yang tumbang di Jalan Aroepala, Kelurahan Karunrung, kemarin.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan